Adapun 12 titik tersebut berada di Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, sebanyak tujuh titik. Kemudian Desa Menawan Kecamatan Gebog terdapat tiga titik, dan Desa Japan, Kecamatan Dawe sebanyak dua titik.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Hanya material tanah yang longsor membuat akses jalan tidak bisa berfungsi dengan maksimal. Selain itu, longsor juga menyebabkan satu tiang listrik di Desa Rahtawu roboh.
Subkoordinator Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus Munadji mengungkapkan, peristawa ini terjadi karena sejumlah faktor.
Selain karena hujan yang melanda Kudus semalam, penyebab lainnya adalah karena kurangnya saluran pembuangan air hujan.
”Mayoritas tebing yang longsor juga memiliki kemiringan curam yakni 80 hingga 90 derajat, jadi memang rawan longsor,” ujarnya Kamis (26/1/2023) pagi.Untuk saat ini, sejumlah titik longsor masih belum bisa tertangani dengan tuntas. Mengingat cuaca semalam belum bersahabat. Proses pembersihan pun akan diupayakan hari ini.”Sementara kami bersihkan sebisanya dan kami tutup dengan terpal plastik agar tidak terjadi longsor susulan, hari ini kami akan melaksanakan kerja bakti dengan elemen-elemen masyarakat lain,” tandasnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Bencana longsor kembali terjadi di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah Rabu (25/1/2023). Tak tanggung-tanggung, ada 12 titik longsor yang terjadi dalam waktu semalam.
Adapun 12 titik tersebut berada di Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, sebanyak tujuh titik. Kemudian Desa Menawan Kecamatan Gebog terdapat tiga titik, dan Desa Japan, Kecamatan Dawe sebanyak dua titik.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Hanya material tanah yang longsor membuat akses jalan tidak bisa berfungsi dengan maksimal. Selain itu, longsor juga menyebabkan satu tiang listrik di Desa Rahtawu roboh.
Subkoordinator Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus Munadji mengungkapkan, peristawa ini terjadi karena sejumlah faktor.
Baca: Kudus Anggarkan Rp 40 Miliar untuk BLT Buruh Rokok 2023
Selain karena hujan yang melanda Kudus semalam, penyebab lainnya adalah karena kurangnya saluran pembuangan air hujan.
”Mayoritas tebing yang longsor juga memiliki kemiringan curam yakni 80 hingga 90 derajat, jadi memang rawan longsor,” ujarnya Kamis (26/1/2023) pagi.
Untuk saat ini, sejumlah titik longsor masih belum bisa tertangani dengan tuntas. Mengingat cuaca semalam belum bersahabat. Proses pembersihan pun akan diupayakan hari ini.
”Sementara kami bersihkan sebisanya dan kami tutup dengan terpal plastik agar tidak terjadi longsor susulan, hari ini kami akan melaksanakan kerja bakti dengan elemen-elemen masyarakat lain,” tandasnya.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha