Peserta Seleksi Perangkat Desa Kesambi Kudus Ajukan Nota Keberatan
Anggara Jiwandhana
Jumat, 17 Februari 2023 13:45:20
Nota keberatan tersebut disampaikan kepada pihak panitia pelaksana tingkat desa di Balai Desa Kesambi, Jumat (17/2/2023). Untuk kemudian bisa mendapatkan jawaban dari panitia penyelenggara.
”Saat ini memang baru ada sekitar 25 peserta yang mengajukan, namun nanti akan ada nota keberatan susulan dari peserta lainnya,” kata koordinator peserta yang menyanggah Rifai.
Dia menyampaikan, ada empat poin yang dianggap janggal dari hasil tes seleksi perangkat desa kemarin. Namun yang utama adalah skor tes yang berubah sebanyak dua kali dan merugikan peserta.
Selain itu, ada sejumlah peserta yang tidak hadir namun keluar hasil tesnya. Sehingga membingungkan peserta yang bersangkutan.
”Ada satu peserta yang di skor awalnya dia nomor satu, setelah skor kedua dia langsung jeblok nomor sepuluh, inilah yang kami ingin cari jawabannya,” pungkasnya.
Baca: Ini Rahasia Sukses Pasutri di Kudus Lolos Bareng Seleksi Perangkat DesaSementara Ketua Panitia Pelaksanaan Seleksi Perangkat Desa Kesambi Muhammad Mawahib menjelaskan, pihaknya siap menerima nota keberatan dari para peserta. Untuk kemudian akan diberikan pada pihak ketiga dalam hal ini perguruan tinggi pelaksana tes.
Sementara Ketua Panitia Pelaksanaan Seleksi Perangkat Desa Kesambi Muhammad Mawahib menjelaskan, pihaknya siap menerima nota keberatan dari para peserta. Untuk kemudian akan diberikan pada pihak ketiga dalam hal ini perguruan tinggi pelaksana tes.”Kami akan kirimkan nota keberatan dengan empat poin ini kepada universitas penyelenggara, dalam hal ini Universitas Padjajaran, untuk kemudian bisa mereka jawab,” terangnya.
Baca: Nilai Tes Tiba-Tiba Berubah, 13 Peserta Seleksi Perangkat Desa Wadul ke Ansor KudusKetika pihak perguruan tinggi telah menjawab, pihaknya berjanji akan segera memberikan jawaban tersebut kepada para peserta.”Sesuai regulasi, setidaknya hari Selasa pekan depan Unpad harus mengirimkan jawaban pada kami. Setelah itu akan kami berikan pada rekan-rekan,” pungkasnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Puluhan peserta seleksi perangkat desa di Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengajukan nota keberatan atas hasil tes seleksi yang digelar Selasa (14/2/2023).
Nota keberatan tersebut disampaikan kepada pihak panitia pelaksana tingkat desa di Balai Desa Kesambi, Jumat (17/2/2023). Untuk kemudian bisa mendapatkan jawaban dari panitia penyelenggara.
”Saat ini memang baru ada sekitar 25 peserta yang mengajukan, namun nanti akan ada nota keberatan susulan dari peserta lainnya,” kata koordinator peserta yang menyanggah Rifai.
Dia menyampaikan, ada empat poin yang dianggap janggal dari hasil tes seleksi perangkat desa kemarin. Namun yang utama adalah skor tes yang berubah sebanyak dua kali dan merugikan peserta.
Selain itu, ada sejumlah peserta yang tidak hadir namun keluar hasil tesnya. Sehingga membingungkan peserta yang bersangkutan.
”Ada satu peserta yang di skor awalnya dia nomor satu, setelah skor kedua dia langsung jeblok nomor sepuluh, inilah yang kami ingin cari jawabannya,” pungkasnya.
Baca: Ini Rahasia Sukses Pasutri di Kudus Lolos Bareng Seleksi Perangkat Desa
Sementara Ketua Panitia Pelaksanaan Seleksi Perangkat Desa Kesambi Muhammad Mawahib menjelaskan, pihaknya siap menerima nota keberatan dari para peserta. Untuk kemudian akan diberikan pada pihak ketiga dalam hal ini perguruan tinggi pelaksana tes.
”Kami akan kirimkan nota keberatan dengan empat poin ini kepada universitas penyelenggara, dalam hal ini Universitas Padjajaran, untuk kemudian bisa mereka jawab,” terangnya.
Baca: Nilai Tes Tiba-Tiba Berubah, 13 Peserta Seleksi Perangkat Desa Wadul ke Ansor Kudus
Ketika pihak perguruan tinggi telah menjawab, pihaknya berjanji akan segera memberikan jawaban tersebut kepada para peserta.
”Sesuai regulasi, setidaknya hari Selasa pekan depan Unpad harus mengirimkan jawaban pada kami. Setelah itu akan kami berikan pada rekan-rekan,” pungkasnya.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha