Unpad Pastikan Tak Ada Kecurangan Tes Seleksi Perangkat Desa di Kudus
Anggara Jiwandhana
Selasa, 21 Februari 2023 11:59:58
Unpad mengakui adanya
delay penampilan skor hasil tes dan perubahan skor. Namun itu disebutnya karena sejumlah peserta terlambat.
Sementara pada pos tes psikologi, Unpad punya kriteria tersendiri di mana tiap jawaban memiliki bobot nilai yang berbeda. Sehingga penghitungannya baru bisa dilakukan setelah semua peserta menyelesaikan tesnya.
”Memang ada perubahan dan keterlambatan penayangan nilai, namun kami pastikan tidak ada pengkondisian apapun dalam hal nilai seleksi perangkat desa ini,” kata Perwakilan Pusat Studi Administrasi dan Kebijakan Publik Unpad, Ramadhan Pancasilawan, Selasa (21/2/2023).
Baca: Unpad Buka Suara soal Carut Marut Tes Seleksi Perangkat Desa di KudusTerkait skor yang melebihi kriteria
passing grade, Unpad menyebut hal ini tidak berpengaruh pada hasil akhirnya. Karena Unpad tetap menggunakan
passing grade yang ditetapkan Pemkab Kudus, yakni skor 60.
”Sebenarnya sama saja, di surat penjelasan kami yang ada di desa juga sudah kami cantumkan bagaimana teknisnya,” ujarnya.
Melalui surat itu, Unpad memastikan pelaksanaan seleksi perangkat desa yang digelar oleh pihak Unpad sudah sesuai dengan prosedur dan tidak ada yang menyalahi regulasi. Pernyataan resmi yang dikirim itu juga sebagai jawaban dari semua nota keberatan para peserta tes.
Melalui surat itu, Unpad memastikan pelaksanaan seleksi perangkat desa yang digelar oleh pihak Unpad sudah sesuai dengan prosedur dan tidak ada yang menyalahi regulasi. Pernyataan resmi yang dikirim itu juga sebagai jawaban dari semua nota keberatan para peserta tes.”Walau begitu kami juga mengakui sempat adanya gangguan teknis pada sistem kami," ungkapnya.
Baca: Nilai Tes Seleksi Perangkat Desa Kesambi Kudus Berubah-ubah, Salah Upload?Sebelumnya diketahui banyak desa mengeluhkan carut marutnya pelaksanaan seleksi perangkat desa yang digelar oleh Unpad di Kudus. Banyak dari mereka menduga ada kecurangan di balik tidak lancarnya tes tersebut.Para peserta yang tak puas melayangkan nota keberatan ke panitia desa, yang diteruskan ke perguruan tinggi penyelenggara tes. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Universitas Padjajaran (Unpad) memastikan tidak ada kecurangan atau pengondisian hasil tes seleksi pengisian perangkat desa di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah sepekan lalu. Skor nilai yang berubah-ubah diklaim karena ada kesalahan teknis dan keterlambatan penghitungan skor peserta.
Unpad mengakui adanya
delay penampilan skor hasil tes dan perubahan skor. Namun itu disebutnya karena sejumlah peserta terlambat.
Sementara pada pos tes psikologi, Unpad punya kriteria tersendiri di mana tiap jawaban memiliki bobot nilai yang berbeda. Sehingga penghitungannya baru bisa dilakukan setelah semua peserta menyelesaikan tesnya.
”Memang ada perubahan dan keterlambatan penayangan nilai, namun kami pastikan tidak ada pengkondisian apapun dalam hal nilai seleksi perangkat desa ini,” kata Perwakilan Pusat Studi Administrasi dan Kebijakan Publik Unpad, Ramadhan Pancasilawan, Selasa (21/2/2023).
Baca: Unpad Buka Suara soal Carut Marut Tes Seleksi Perangkat Desa di Kudus
Terkait skor yang melebihi kriteria
passing grade, Unpad menyebut hal ini tidak berpengaruh pada hasil akhirnya. Karena Unpad tetap menggunakan
passing grade yang ditetapkan Pemkab Kudus, yakni skor 60.
”Sebenarnya sama saja, di surat penjelasan kami yang ada di desa juga sudah kami cantumkan bagaimana teknisnya,” ujarnya.
Melalui surat itu, Unpad memastikan pelaksanaan seleksi perangkat desa yang digelar oleh pihak Unpad sudah sesuai dengan prosedur dan tidak ada yang menyalahi regulasi. Pernyataan resmi yang dikirim itu juga sebagai jawaban dari semua nota keberatan para peserta tes.
”Walau begitu kami juga mengakui sempat adanya gangguan teknis pada sistem kami," ungkapnya.
Baca: Nilai Tes Seleksi Perangkat Desa Kesambi Kudus Berubah-ubah, Salah Upload?
Sebelumnya diketahui banyak desa mengeluhkan carut marutnya pelaksanaan seleksi perangkat desa yang digelar oleh Unpad di Kudus. Banyak dari mereka menduga ada kecurangan di balik tidak lancarnya tes tersebut.
Para peserta yang tak puas melayangkan nota keberatan ke panitia desa, yang diteruskan ke perguruan tinggi penyelenggara tes.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha