Peserta Seleksi Perangkat Desa di Kudus Tuntut Tes Ulang, Tapi Tanpa Unpad

Murianews, Kudus – Sejumlah peserta seleksi perangkat desa di Kabupaten Kudus, yang mengadu ke Lembaga Bantuan Hukum (LBH) GP Ansor Kabupaten Kudus, Jawa Tengah,  mendesak tes ulang. Namun mereka menolak tes ulang itu ditangani Universitas Padjajaran (Unpad), karena dianggap telah wanprestasi. Hal ini ditegaskan Ketua LBH Ansor Kudus Saiful Anas. Ia menyebut, klien-kliennya ogah jika tes seleksi perangkat desa yang diulang kembali menggandeng Unpad. ”Mendesak tes ulang, namun tidak memakai Unpad lagi, semuanya ogah. Ya kenapa dipakai kalau sudah tahu itu wanprestasi,” kata Ketua LBH Ansor Kudus Saiful Anas, Kamis (23/2/2023). Anas mengungkapkan, pihaknya jauh-jauh hari sudah menduga adanya wanprestasi yang dilakukan Unpad dalam seleksi perades di 14 Febuari 2023 lalu. Hal ini kemudian terbukti ketika Unpad mengamini tudingan Ketua DPRD Kudus Masan yang menyebut mereka melakukan itu. ”Namun yang masih kami sesalkan adalah seharusnya ada penjelasan dari mereka di surat balasan kepada klien kami. Tapi itu tidak, mereka bertele-tele menjelaskan. Baru ketika di forum (DPRD Kudus) kemarin akhirnya mereka mengakui,” ujarnya. Baca: Ini yang Terjadi Jika Tes Seleksi Perades 68 Desa di Kudus Diulang Dalam forum itu, Unpad mengakui adanya wanprestasi dalam pelaksanaan seleksi perangkat desa di 68 Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, 14 Februari 2023 kemarin. Di mana mereka tidak menampilkan hasil seleksinya secara realtime. Hal tersebut diungkapkan perwakilan Unpad Juli Rajito via zoom meeting, saat dipanggil DPRD Kudus untuk memberikan klarifikasi terkait carut marut seleksi perangkat desa, Rabu (22/2/2023). Walau begitu, Unpad masih menyanggah sejumlah hal. Bila definisi realtime adalah hasil langsung keluar sesuai pelaksanaan tes, maka mereka mengakui tidak realtime alias wanprestasi. Baca: Para Ranking Satu Seleksi Perangkat Desa di Kudus Tolak Tes Ulang Namun jika menurut pemahaman mereka, yakni realtime dilakukan dalam satu hari itu juga, mereka masih melaksanakan poin realtime tersebut. Dalam kasus ini, hasil seleksi dari Unpad memang tidak keluar secara langsung saat peserta menyelesaikan tes. Unpad sendiri memiliki alasan di mana soal psikologi mempunyai bobot dan harus dihitung oleh sistem terlebih dahulu sehingga tidak bisa realtime.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Ali Muntoha