Soal Tes Ulang Seleksi Perades, Ini Tanggapan Ketua DPRD Kudus dan Unpad
Anggara Jiwandhana
Kamis, 23 Februari 2023 13:03:14
Ketua DPRD Kudus Masan dalam forum tersebut mengatakan jika tes ulang seleksi perangkat desa menjadi wewenang panitia desa dengan perguruan tinggi yang diajak kerja sama.
Apabila panitia desa meminta adanya pengulangan seleksi dan perguruan tinggi mengamini usulan tersebut, maka akan dilakukanlah tes ulang seleksi perades.
”Penentu diulang atau tidaknya adalah panitia desa dan Unpad, silahkan dibahas bersama-sama, nanti bisa mungkin ada perwakilannya atau bagaimana,” ujar Masan dalam audiensi yang digelar di DPRD, Kamis (23/2/20203).
Baca: Mayoritas Panitia Perades 68 Desa di Kudus Minta Tes Seleksi DiulangMasan mengaki jika pelaksanaan tes seleksi perangkat desa yang digelar Unpad sangatlah kacau. Karena itu mayoritas desa yang bekerja sama dengan perguruan tinggi ini meminta tes ulang.
Sementara Perwakilan Pusat Studi Administrasi dan Kebijakan Publik Unpad Ramadhan Pancasilawan mengatakan Unpad siap-siap saja bila memang dilakukan tes ulang.
Namun, pihaknya akan melaporkan hasil audiensi ini terlebih dahulu kepada pimpinan Unpad. Untuk kemudian bisa dilakukan perundingan dengan desa-desa yang telah bekerja sama dengan mereka.
Namun, pihaknya akan melaporkan hasil audiensi ini terlebih dahulu kepada pimpinan Unpad. Untuk kemudian bisa dilakukan perundingan dengan desa-desa yang telah bekerja sama dengan mereka.”Kalau memang harus tes ulang dan anggarannya tersedia kami siap. Kalaupun tes ulang dan tidak pakai kami juga tidak masalah, yang jelas untuk saat ini kami bisa memberikan kepastian terlebih dahulu,” ungkapnya.
Baca: Peserta Seleksi Perangkat Desa di Kudus Tuntut Tes Ulang, Tapi Tanpa UnpadSebelumnya diberitakan, mayoritas panitia desa pelaksanaan perades di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang bekerja sama dengan Unpad meminta tes seleksi perades tersebut diulang.Mereka merasa Unpad telah membohongi panitia desa karena tidak sesuai dengan perjanjian kerja sama (PKS). Utamanya terkait permasalahan
realtime hasil ujian. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Mayoritas panitia desa seleksi perangkat desa (perades) yang bekerja sama dengan Universitas Padjajaran (Unpad) meminta agar tes seleksi diulang. Pernyataan ini disampaikan saat audiensi dengan DPRD Kudus, kamis (23/2/2023).
Ketua DPRD Kudus Masan dalam forum tersebut mengatakan jika tes ulang seleksi perangkat desa menjadi wewenang panitia desa dengan perguruan tinggi yang diajak kerja sama.
Apabila panitia desa meminta adanya pengulangan seleksi dan perguruan tinggi mengamini usulan tersebut, maka akan dilakukanlah tes ulang seleksi perades.
”Penentu diulang atau tidaknya adalah panitia desa dan Unpad, silahkan dibahas bersama-sama, nanti bisa mungkin ada perwakilannya atau bagaimana,” ujar Masan dalam audiensi yang digelar di DPRD, Kamis (23/2/20203).
Baca: Mayoritas Panitia Perades 68 Desa di Kudus Minta Tes Seleksi Diulang
Masan mengaki jika pelaksanaan tes seleksi perangkat desa yang digelar Unpad sangatlah kacau. Karena itu mayoritas desa yang bekerja sama dengan perguruan tinggi ini meminta tes ulang.
Sementara Perwakilan Pusat Studi Administrasi dan Kebijakan Publik Unpad Ramadhan Pancasilawan mengatakan Unpad siap-siap saja bila memang dilakukan tes ulang.
Namun, pihaknya akan melaporkan hasil audiensi ini terlebih dahulu kepada pimpinan Unpad. Untuk kemudian bisa dilakukan perundingan dengan desa-desa yang telah bekerja sama dengan mereka.
”Kalau memang harus tes ulang dan anggarannya tersedia kami siap. Kalaupun tes ulang dan tidak pakai kami juga tidak masalah, yang jelas untuk saat ini kami bisa memberikan kepastian terlebih dahulu,” ungkapnya.
Baca: Peserta Seleksi Perangkat Desa di Kudus Tuntut Tes Ulang, Tapi Tanpa Unpad
Sebelumnya diberitakan, mayoritas panitia desa pelaksanaan perades di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang bekerja sama dengan Unpad meminta tes seleksi perades tersebut diulang.
Mereka merasa Unpad telah membohongi panitia desa karena tidak sesuai dengan perjanjian kerja sama (PKS). Utamanya terkait permasalahan
realtime hasil ujian.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha
