Banjir diketahui kembali melanda desa tersebut. Banjir terjadi bahkan hampir sepekan ini. Kondisinya sempat surut saat pintu air Sungai Wulan dibuka. Namun meninggi kembali hingga 90 sentimeter saat sungainya penuh.
”Tolong sampaikan, kami sudah capek banjir terus-terusan,” ujar salah satu warga Khusni, Jumat (24/2/2023).
Kepala Desa Jati Wetan Kudus Agus Susanto mengungkapkan, warganya memang berharap penuh dengan janji Menteri PUPR beberapa waktu lalu.
”Solusi terbesar memang itu (normalisasi, red), warga berharap hal ini segera dilakukan. Kami dari kalangan bawah kalau bisa secepatnya merealisasikan janji normalisasi dan penambahan pompanya,” ujarnya.
Saat ini penanganan banjir di Desa Jati Wetan hanya bergantung pada tiga unit pompa air milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Yang mana hanya satu unit pompa saja yang saat ini sering aktif.
Diberitakan sebelumnya, banjir kembali melanda Desa Jati Wetan Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Hingga Jumat (24/2/2023) ada sekitar 300-an rumah terendam dengan ketinggian bervariasi.
Banjir mulai naik kembali sekitar empat hari yang lalu. Kemudian ketinggian airnya kini semakin meninggi hinga 50 sampai 90 sentimeter.Banjir di Desa Jatiwetan sendiri saat ini menjadi banjir yang paling lama dibanding 28 desa di Kudus yang beberapa waktu lalu diterjang banjir. Tercatat sudah dua bulan wilayah tersebut tergenang air di beberapa titik. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Masyarakat Desa Jati Wetan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menagih janji Menteri Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Basuki Hadimuljono untuk mulai menormalisasi Sungai Wulan. Itu dikarenakan mereka telah penat dengan banjir yang melanda wilayahnya.
Banjir diketahui kembali melanda desa tersebut. Banjir terjadi bahkan hampir sepekan ini. Kondisinya sempat surut saat pintu air Sungai Wulan dibuka. Namun meninggi kembali hingga 90 sentimeter saat sungainya penuh.
”Tolong sampaikan, kami sudah capek banjir terus-terusan,” ujar salah satu warga Khusni, Jumat (24/2/2023).
Kepala Desa Jati Wetan Kudus Agus Susanto mengungkapkan, warganya memang berharap penuh dengan janji Menteri PUPR beberapa waktu lalu.
”Solusi terbesar memang itu (normalisasi, red), warga berharap hal ini segera dilakukan. Kami dari kalangan bawah kalau bisa secepatnya merealisasikan janji normalisasi dan penambahan pompanya,” ujarnya.
Baca: Menteri Basuki Datang ke Kudus: Saya Malu Kalau Banjir Terus
Saat ini penanganan banjir di Desa Jati Wetan hanya bergantung pada tiga unit pompa air milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Yang mana hanya satu unit pompa saja yang saat ini sering aktif.
Diberitakan sebelumnya, banjir kembali melanda Desa Jati Wetan Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Hingga Jumat (24/2/2023) ada sekitar 300-an rumah terendam dengan ketinggian bervariasi.
Baca: Banjir Kembali Landa Jati Wetan Kudus, Ratusan Rumah Terendam
Banjir mulai naik kembali sekitar empat hari yang lalu. Kemudian ketinggian airnya kini semakin meninggi hinga 50 sampai 90 sentimeter.
Banjir di Desa Jatiwetan sendiri saat ini menjadi banjir yang paling lama dibanding 28 desa di Kudus yang beberapa waktu lalu diterjang banjir. Tercatat sudah dua bulan wilayah tersebut tergenang air di beberapa titik.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha