Kemudian untuk nominal per pencairannya dimungkinkan akan sama, yakni sebesar Rp 300 ribu. Sehingga masing-masing penerima akan menerima BLT sebanyak Rp 1,2 juta.
Hal tersebut diungkapkan Bupati Kudus HM Hartopo, Senin (20/3/2023). Walau demikian, pihaknya belum bisa menjamin pencairannya bisa dilakukan sebelum Lebaran. Pihaknya akan mencoba mendorong hal ini agar bisa segera terealisasi.
”Mudah-mudahan saja bisa (sebelum Lebaran) cari. Jumlahnya menurun jadi empat kali, yang di perubahan APBD tidak ada. Tapi memang saat ini belum, dan akan coba kami percepat,” ucapnya.
Hartopo pun meminta masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) terkait bisa berkoordinasi dengan maksimal. Jika ditemukan permasalahan, mereka diminta untuk melaporkan.
”Tidak hanya ini, semua kontrak juga harus mulai jalan di bulan ini,” pungkasnya.
Tahun ini Pemkab Kudus menganggarkan sekitar Rp 40 miliar lebih untuk bantuan ini. Dinas Tenaga Kerja Perindustrian Koperasi Usaha Kecil Menengah (Disnakerperinkop UKM) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengusulkan sebanyak 77.236 buruh rokok di Kota Kretek yang akan menerima BLT.
Mereka berasal dari 81 perusahaan rokok yang ada di Kudus. Di mana sebanyak 10.956 buruh rokok berasal dari luar Kudus. Sementara 66.280 buruh lainnya berasal dari Kudus.Jumlah usulan tersebut, naik dibanding tahun 2022 kemarin. Di mana Pemkab saat itu mengusulkan ada sebanyak 63 ribu penerima dari dalam Kudus. Editor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Bantuan langsung tunai (BLT) buruh rokok dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus, Jawa Tengah, pada tahun ini diputuskan untuk cair sebanyak empat kali saja. Jumlah itu berkurang sebanyak dua kali pencairan dari tahun kemarin yang mencapai enam kali.
Kemudian untuk nominal per pencairannya dimungkinkan akan sama, yakni sebesar Rp 300 ribu. Sehingga masing-masing penerima akan menerima BLT sebanyak Rp 1,2 juta.
Hal tersebut diungkapkan Bupati Kudus HM Hartopo, Senin (20/3/2023). Walau demikian, pihaknya belum bisa menjamin pencairannya bisa dilakukan sebelum Lebaran. Pihaknya akan mencoba mendorong hal ini agar bisa segera terealisasi.
”Mudah-mudahan saja bisa (sebelum Lebaran) cari. Jumlahnya menurun jadi empat kali, yang di perubahan APBD tidak ada. Tapi memang saat ini belum, dan akan coba kami percepat,” ucapnya.
Baca: 77 Ribu Buruh Rokok di Kudus Diusulkan jadi Penerima BLT
Hartopo pun meminta masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) terkait bisa berkoordinasi dengan maksimal. Jika ditemukan permasalahan, mereka diminta untuk melaporkan.
”Tidak hanya ini, semua kontrak juga harus mulai jalan di bulan ini,” pungkasnya.
Tahun ini Pemkab Kudus menganggarkan sekitar Rp 40 miliar lebih untuk bantuan ini. Dinas Tenaga Kerja Perindustrian Koperasi Usaha Kecil Menengah (Disnakerperinkop UKM) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengusulkan sebanyak 77.236 buruh rokok di Kota Kretek yang akan menerima BLT.
Baca: Program Usulan Warga Kudus Butuh Rp 1,2 Triliun, Pemkab Akui Kesulitan
Mereka berasal dari 81 perusahaan rokok yang ada di Kudus. Di mana sebanyak 10.956 buruh rokok berasal dari luar Kudus. Sementara 66.280 buruh lainnya berasal dari Kudus.
Jumlah usulan tersebut, naik dibanding tahun 2022 kemarin. Di mana Pemkab saat itu mengusulkan ada sebanyak 63 ribu penerima dari dalam Kudus.
Editor: Ali Muntoha