Rabu, 19 November 2025


Mawar cukup prihatin karena masih minimnya warga disabilitas mendapat kerja yang layak. Sementara di sisi lain UMKM di Kudus tumbuh sangat pesat. Sehingga besar harapan dia, ada banyak tenaga disabilitas yang bisa terserap di sana.

”Sampai saat ini kami rasa teman-teman disabilitas masih belum terakomodir dengan cukup baik jika urusan pekerjaan, karena itu besar harapan kami teman-teman UMKM bisa ikut menggunakan jasa mereka,” kata Mawar, Selasa (28/3/2023).

Pekerjaan di sektor UMKM, lanjut dia, dinilai juga tidak akan terlalu merepotkan para teman disabilitas. Mereka, bisa menggunakan sistem setor target dalam hal urusan produksi.

”Jadi tidak perlu datang ke lokasi produksi, semisal jahit atau produksi kue, teman-teman disabilitas bisa disetori bahan produksi, kemudian ditarget mereka harus mengerjakan berapa sampai kapan,” ujarnya.

Baca: Diduga Jadi Korban Penganiayaan, Difabel di Sukoharjo Alami Luka Lebam dan Sayatan
Dengan begini, besar harapan Mawar para warga disabilitas bisa ikut merasakan dunia pekerjaan yang sebenarnya. Walaupun memang bukan dalam sektor yang formal.Di Kabupaten Kudus sendiri, jumlah pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) memang tumbuh pesat selama tahun 2022 lalu. Di mana hingga 31 Desember 2022, jumlahnya telah mencapai angka 27.200 pelaku usaha.Sementara di akhir 2021 lalu, jumlah pelaku usaha di Kudus hanya sebanyak 17.182 orang saja. Di mana mayoritas pelaku usaha bergerak di bidang makanan dan minuman. Sementara yang paling sedikit persentasenya adalah di bidang kerajinan tangan akrilik. Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler