Inflasi Maret di Kudus Tertinggi se-Jateng
Anggara Jiwandhana
Selasa, 4 April 2023 12:03:30
Seperti Kota Surakarta dengan inflasi sebesar 0,24 persen. Disusul Kota Semarang dengan besaran inflasi 0,20 persen.
Inflasi di Kudus juga melebihi Cilacap dan Purowkerto dengan jumlah inflasi yang cenderung minim, yakini 0,19 dan 0,10 persen.
Kepala BPS Kudus Rahmadi Agus Santosa menyebutkan, tingginya inflasi dipicu oleh kenaikan harga beberapa komoditas. Namun yang paling mendorong tingginya inflasi adalah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Kenaikan pada sektor ini, sambung dia, memang terjadi di semua wilayah pembanding. Namun tingkat penggunaannya berbeda di tiap wilayahnya.
”Kudus kami kira yang paling tinggi penggunaan BBM-nya, sehingga pengaruhnya bisa memicu inflasi yang tinggi,” katanya, Selasa (4/4/2023).
Baca: Produsen Kue Lebaran di Kudus Mulai Genjot ProduksiSementara jika dilihat secara tahun kalender, inflasi di Kabupaten Kudus hingga Maret kemarin sudah berada di angka 0,88 persen. Kemudian untuk tahun ke tahunnya, inflasi berada di angka 5.59 persen.
”Dari sebelas kelompok pengeluaran, ada delapan yang mengalami inflasi, dua mengalami deflasi dan satu kelompok lainnya stabil,” pungkas Rahmadi.Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, akan berupaya mempertahankan harga sembako dan bahan pangan di Kudus untuk menekan laju inflasi di awal tahun 2023 ini.
Baca: Pasar Desa di Kudus Ini Dibangun untuk Korban PHK saat PandemiResi gudang untuk menyimpan komoditas-komoditas pangan saat harganya sedang anjlok juga akan disiapkan. Dengan harapan, perubahan harga tidak terjadi secara signifikan.Meski begitu, pemerintah tidak akan bisa mengintervensi bilamana yang berubah adalah kenaikan harga komoditas yang ditetapkan pemerintah pusat seperti BBM dan cukai. Editor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Inflasi di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pada Maret 2023 mencapai 0,25 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 113,82. Kudus pun menjadi daerah dengan inflasi tertinggi di Jawa Tengah, melebihi kota-kota pembanding lainnya.
Seperti Kota Surakarta dengan inflasi sebesar 0,24 persen. Disusul Kota Semarang dengan besaran inflasi 0,20 persen.
Inflasi di Kudus juga melebihi Cilacap dan Purowkerto dengan jumlah inflasi yang cenderung minim, yakini 0,19 dan 0,10 persen.
Kepala BPS Kudus Rahmadi Agus Santosa menyebutkan, tingginya inflasi dipicu oleh kenaikan harga beberapa komoditas. Namun yang paling mendorong tingginya inflasi adalah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Kenaikan pada sektor ini, sambung dia, memang terjadi di semua wilayah pembanding. Namun tingkat penggunaannya berbeda di tiap wilayahnya.
”Kudus kami kira yang paling tinggi penggunaan BBM-nya, sehingga pengaruhnya bisa memicu inflasi yang tinggi,” katanya, Selasa (4/4/2023).
Baca: Produsen Kue Lebaran di Kudus Mulai Genjot Produksi
Sementara jika dilihat secara tahun kalender, inflasi di Kabupaten Kudus hingga Maret kemarin sudah berada di angka 0,88 persen. Kemudian untuk tahun ke tahunnya, inflasi berada di angka 5.59 persen.
”Dari sebelas kelompok pengeluaran, ada delapan yang mengalami inflasi, dua mengalami deflasi dan satu kelompok lainnya stabil,” pungkas Rahmadi.
Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, akan berupaya mempertahankan harga sembako dan bahan pangan di Kudus untuk menekan laju inflasi di awal tahun 2023 ini.
Baca: Pasar Desa di Kudus Ini Dibangun untuk Korban PHK saat Pandemi
Resi gudang untuk menyimpan komoditas-komoditas pangan saat harganya sedang anjlok juga akan disiapkan. Dengan harapan, perubahan harga tidak terjadi secara signifikan.
Meski begitu, pemerintah tidak akan bisa mengintervensi bilamana yang berubah adalah kenaikan harga komoditas yang ditetapkan pemerintah pusat seperti BBM dan cukai.
Editor: Ali Muntoha