Kepala BPS Kudus Rahmadi Agus Santosa mengungkapkan, ada 453 petugas yang akan dikerahkan untuk memetakan keluarga petani di Kudus. Mereka akan menyisir wilayah perkotaan maupun pinggiran di Kota Kretek.
Sebelum diterjunkan para petugas nantinya akan diberi pelatihan terlebih dahulu untuk menentukan mana yang masuk keluarga petani dan mana yang tidak.
”Nanti semuanya didata. Namun nanti ada wilayah-wilayah yang menjadi konsentrasi dan wilayah yang tidak terkonsentrasi. Yang konsentrasi tentunya wilayah atau kecamatan yang memiliki area banyak sawah, yang tidak ya area perkotaan,” katanya, Selasa (4/4/2023).
Disebutkan, sensus ini dilakukan sepuluh tahun sekali. Pihaknya pun telah punya data awal di sensus sebelumnya.
Namun data tersebut diyakini sudah mengalami banyak perubahan sehingga petugas tetap harus menyensus rumah ke rumah utamanya di wilayah konsentrasi.”Kalau di Kudus ya mungkin di Kecamatan Undaan, Mejobo, Gebog, dan Dawe ya, sementara yang di area perkotaan nanti menggunakan metode
,” ungkapnya.Sebelum ini, BPS Kudus juga menggelar sensus Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) yang dilakukan beberapa waktu lalu. BPS segera melakukan konsultasi publik atas temuan sensusnya tersebut mulai 2 Mei 2023.Dalam data tersebut, didapati urutan warga dengan keterangan sangat miskin hingga tidak miskin di tiap RT-nya. Hasil inilah yang akan dikoreksi bersama apakah statusnya benar atau tidak.https://youtu.be/YVbNmPzxmbwEditor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, akan menggelar sensus pertanian Juni hingga Juli 2023 mendatang. Adapun sasarannya adalah memetakan keluarga petani yang ada di Kota Kretek.
Kepala BPS Kudus Rahmadi Agus Santosa mengungkapkan, ada 453 petugas yang akan dikerahkan untuk memetakan keluarga petani di Kudus. Mereka akan menyisir wilayah perkotaan maupun pinggiran di Kota Kretek.
Sebelum diterjunkan para petugas nantinya akan diberi pelatihan terlebih dahulu untuk menentukan mana yang masuk keluarga petani dan mana yang tidak.
”Nanti semuanya didata. Namun nanti ada wilayah-wilayah yang menjadi konsentrasi dan wilayah yang tidak terkonsentrasi. Yang konsentrasi tentunya wilayah atau kecamatan yang memiliki area banyak sawah, yang tidak ya area perkotaan,” katanya, Selasa (4/4/2023).
Disebutkan, sensus ini dilakukan sepuluh tahun sekali. Pihaknya pun telah punya data awal di sensus sebelumnya.
Baca: Hasil Regsosek di Kudus Segera Digelar Konsultasi Publik
Namun data tersebut diyakini sudah mengalami banyak perubahan sehingga petugas tetap harus menyensus rumah ke rumah utamanya di wilayah konsentrasi.
”Kalau di Kudus ya mungkin di Kecamatan Undaan, Mejobo, Gebog, dan Dawe ya, sementara yang di area perkotaan nanti menggunakan metode
snowball,” ungkapnya.
Sebelum ini, BPS Kudus juga menggelar sensus Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) yang dilakukan beberapa waktu lalu. BPS segera melakukan konsultasi publik atas temuan sensusnya tersebut mulai 2 Mei 2023.
Dalam data tersebut, didapati urutan warga dengan keterangan sangat miskin hingga tidak miskin di tiap RT-nya. Hasil inilah yang akan dikoreksi bersama apakah statusnya benar atau tidak.
https://youtu.be/YVbNmPzxmbw
Editor: Ali Muntoha