Lantai 1 gedung IBS yang baru ini dimanfaatkan untuk ruang Instalasi CSSD. Sementara untuk lantai 2 dimanfaatkan untuk ruang Instalasi bedah sentral. Di mana terdapat enam kamar operasi dengan fasilitas medis yang telah di-
lebih canggih.
Plt Direktur RSUD Kudus dr Mustiko Wibowo merincikan, gedung IBS memiliki enam kamar operasi yang terdiri dari lima kamar operasi mayor dan satu kamar operasi minor.
Kamar operasi 1 digunakan untuk kasus bedah tulang, kamar operasi 2 digunakan untuk bedah urologi, kamar operasi 3 dan 5 untuk bedah umum, kamar operasi 4 untuk kasus bedah mata, kamar operasi 6 untuk bedah minor, dan kasus infeksius.
Selain itu untuk menunjang percepatan pelayanan obat tersedia depo farmasi. IBS juga dilengkapi dengan pantry, kamar ganti, ruang istirahat dokter dan perawat.
”Ruang operasi kami menggunakan Modular Operating Theatre atau MOT ruang operasi yang sesuai dengan Permenkes. Sistem ini bekerja secara terintegrasi dalam satu kontrol panel sehingga sistem ini dapat bekerja secara lebih efektif dan efisien,” ucapnya.
Gedung IBS juga dilengkapi dengan alat-alat penunjang yang canggih. Seperti mesin anestesi terbaru, Endoskopi THT, Endoskopi Gastro entestinal (Dalam), dan Arthroskopi (Orthopedi).Mesin Endoskopi Urologi dan Laser, Phacoemulsifikasi (Operasi katarak dengan minimal invasi), Radiofrekuensi THT dan Dental Surgery juga sudah tersedia di sana.”Kami berharap adanya IBS ini bisa semakin meningkatkan pelayanan kesehatan kami kepada masyarakat Kudus,” pungkasnya Editor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Loekmono Hadi Kudus, Jawa Tengah, meresmikan bangunan instalasi bedah sentral (IBS) yang baru, Rabu (3/5/2023). Bangunan yang menghabiskan anggaran senilai Rp 56,6 miliar itu memiliki sejumlah fasilitas yang mumpuni.
Lantai 1 gedung IBS yang baru ini dimanfaatkan untuk ruang Instalasi CSSD. Sementara untuk lantai 2 dimanfaatkan untuk ruang Instalasi bedah sentral. Di mana terdapat enam kamar operasi dengan fasilitas medis yang telah di-
upgrade lebih canggih.
Plt Direktur RSUD Kudus dr Mustiko Wibowo merincikan, gedung IBS memiliki enam kamar operasi yang terdiri dari lima kamar operasi mayor dan satu kamar operasi minor.
Kamar operasi 1 digunakan untuk kasus bedah tulang, kamar operasi 2 digunakan untuk bedah urologi, kamar operasi 3 dan 5 untuk bedah umum, kamar operasi 4 untuk kasus bedah mata, kamar operasi 6 untuk bedah minor, dan kasus infeksius.
Selain itu untuk menunjang percepatan pelayanan obat tersedia depo farmasi. IBS juga dilengkapi dengan pantry, kamar ganti, ruang istirahat dokter dan perawat.
”Ruang operasi kami menggunakan Modular Operating Theatre atau MOT ruang operasi yang sesuai dengan Permenkes. Sistem ini bekerja secara terintegrasi dalam satu kontrol panel sehingga sistem ini dapat bekerja secara lebih efektif dan efisien,” ucapnya.
Baca: IBS RSUD Kudus Diresmikan, Bupati Minta SDM Kesehatan Ditambah
Gedung IBS juga dilengkapi dengan alat-alat penunjang yang canggih. Seperti mesin anestesi terbaru, Endoskopi THT, Endoskopi Gastro entestinal (Dalam), dan Arthroskopi (Orthopedi).
Mesin Endoskopi Urologi dan Laser, Phacoemulsifikasi (Operasi katarak dengan minimal invasi), Radiofrekuensi THT dan Dental Surgery juga sudah tersedia di sana.
”Kami berharap adanya IBS ini bisa semakin meningkatkan pelayanan kesehatan kami kepada masyarakat Kudus,” pungkasnya
Editor: Ali Muntoha