Perwakilan Manajemen PG Rendeng Noegroho Widi menuturkan, pada tahun ini ada sebanyak 233 ribu ton tebu yang akan digiling oleh PG Rendeng. Dengan mesin yang sudah disempuranakan, pihaknya optimis target giling harian itu bisa tercapai.
”Mesin kami bisa dimaksimalkan hingga 4.000 ton per hari. Melihat kondisi mesin kami yang baru, kami yakin kapasitas giling harian kami bisa tercapai,” katanya, Jumat (12/5/2023).
Untuk pasokan tebu sebanyak itu, berasal dari petani binaan di Kudus, Jepara, Pati, dan Rembang. Petani tebu akan menyetorkan tebu secara bertahap saat masa giling dimulai.
”Kami terus berkomunikasi dengan mereka. Ketika nanti kinerja pabrik baik, maka mereka juga tidak segan menyetorkan tebunya ke kami,” pungkasnya.
Masa giling di PG Rendeng sendiri dimulai dengan Tradisi Manten Tebu. Tradisi ini digelar pada Jumat (12/5/2023).Dua tebu dari kebun yang berbeda disatukan dalam tradisi ini. Satu tebu, berperan menjadi mempelai pria dengan nama Bagus Joyo Sentiko bin H Waris dan satu tebu lainnya menjadi pengantin putri yang diberi nama Roro Ayu Arum Pertiwi binti Sugianto.
Dua tebu pilihan ini berasal dari perkebunan tebu di Peganjaran Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Hanya, pemilik kebunnya berbeda. Editor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Pabrik Gula (PG) Rendeng Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, memulai masa gilingnya pada 25 Mei 2023 hingga pertengahan Agustus 2023 mendatang. Jajaran manajemen pun optimis bisa melakukan giling tebu hingga 3.000 ton per hari.
Perwakilan Manajemen PG Rendeng Noegroho Widi menuturkan, pada tahun ini ada sebanyak 233 ribu ton tebu yang akan digiling oleh PG Rendeng. Dengan mesin yang sudah disempuranakan, pihaknya optimis target giling harian itu bisa tercapai.
”Mesin kami bisa dimaksimalkan hingga 4.000 ton per hari. Melihat kondisi mesin kami yang baru, kami yakin kapasitas giling harian kami bisa tercapai,” katanya, Jumat (12/5/2023).
Untuk pasokan tebu sebanyak itu, berasal dari petani binaan di Kudus, Jepara, Pati, dan Rembang. Petani tebu akan menyetorkan tebu secara bertahap saat masa giling dimulai.
”Kami terus berkomunikasi dengan mereka. Ketika nanti kinerja pabrik baik, maka mereka juga tidak segan menyetorkan tebunya ke kami,” pungkasnya.
Baca: Manten Tebu Tandai Masa Giling PG Rendeng Kudus
Masa giling di PG Rendeng sendiri dimulai dengan Tradisi Manten Tebu. Tradisi ini digelar pada Jumat (12/5/2023).
Dua tebu dari kebun yang berbeda disatukan dalam tradisi ini. Satu tebu, berperan menjadi mempelai pria dengan nama Bagus Joyo Sentiko bin H Waris dan satu tebu lainnya menjadi pengantin putri yang diberi nama Roro Ayu Arum Pertiwi binti Sugianto.
Baca: Selain PG Rendeng, di Kudus Ada Dua Pabrik Gula Lain yang Sempat Berjaya
Dua tebu pilihan ini berasal dari perkebunan tebu di Peganjaran Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Hanya, pemilik kebunnya berbeda.
Editor: Ali Muntoha