Kamis, 20 November 2025


Direktur RSUD Kartini Jepara dr Dwi Susilowati, menyatakan sudah menyiapkan 15 ruang khusus untuk kepentingan merawat para caleg gagal yang mengalami tekanan jiwa. Ruangan tersebut bahkan merupakan ruangan berbeda dengan pasien kejiwaan yang  saat ini sudah ada.

“Selama ini RSUD Kartini memang memiliki bangsal Seruni yang biasa digunakan merawat pasien gangguan jiwa. Tapi khusus untuk untuk yang ini (caleg stres), kami siapakan 15 ruang untuk mengantisipasinya. Ruanganya terpisah,” katanya, Selasa (26/03/2019).

Ruangan yang disiapkan tersebut adalah bangsal VIP yang berada di Ruang Flamboyan dan Aster. Di Ruang Flamboyan akan disiapkan 10 ruangan. Sedangkan di Ruang Aster akan ada 5 ruang yang akan digunakan.

Ruangan ini pada 17 April 2019 sudah akan dikosongkan untuk menampung kemungkinan adanya caleg yang kolaps kejiwaannya karena gagal terpilih.

Penyediaan ruang khusus yang terpisah dengan bangsal ganguan jiwa yang sudah ada, dikarenakan memang ada perbedaan penanganannya. Caleg gagal biasanya mengalami depresi, dan sama sekali berbeda dengan pasien yang mengalami gangguan jiwa secara psikotis. Karena itu perlu penanganan dan perawatan yang berbeda.

“Selain itu kami juga akan menyiapkan tiga orang dokter spesialis kejiwaan untuk keperluan tersebut. Gagal dalam pemilu, berdasarkan pengalaman memang bisa menimbulkan persoalan. Jadi kami juga harus melakukan antisipasi,” terangnya.Sementara itu, salah satu dokter spesialis kejiwaan di RSUD Kartini Jepara, dr. Tini Sri Padmoningsih, SP.Kj menyebutkan, selain perawatan secara langsung, pihaknya juga akan melakukan program konseling kejiwaan.Program ini bisa diambil oleh para caleg yang mengalami gangguan kejiwaan saat kalah dalam pemilihan. Dari program konseling ini akan bisa diketahui apakah perlu dilakukan penanganan lebih lanjut atau tidak.“Kami akan melakukan langkah observasi lebih dulu. Jadi lebih baik dilakukan konseling lebih dulu. Dari sana akan bisa diketahui tindakan apa yang kemudian harus dilakukan. Apakah cukup dengan obat atau harus dirawat di rumah sakit,” terangnya. Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler