Jumat, 21 November 2025


Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jepara, Farikhah Elida melontarkan statemen menarik terkait sampah.

Menurutnya, di Kabupaten Jepara memiliki potensi produksi sampah sampai 1.125 ton setiap hari. Sebuah angka besar yang didasarkan pada potensi sampah setiap orang sebesar 0,5 kg setiap warga Jepara.

Dari 1.125 ton setiap hari, ternyata hanya 70 ton saja sampah bisa ditangani dan dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA). Sampah-sampah organik masih bisa diolah dan diurai di lokasi TPA. Namun untuk sampah anorganik (plastik) menjadi persoalan tersendiri. Sebab tidak semua bisa diambil dan didaur ulang.

“Karena itu, DLH akan terus mensosialisasikan pengurangan dan pengendalian sampah plastik. Dengan kemampuan TPA sampah Jepara yang masih jomplang dengan potensi produksi sampah, usaha untuk mengurangi penggunaan plastik harus dilakukan,” ujar Farikhah Elida.

Menjaga keseimbangan bumi dan menghentikan sampah plastik saat ini memang menjadi isu global. Plastik merupakan bahan yang butuh waktu sangat lama untuk bisa terurai. Hal ini bisa membahayakan lingkungan hidup dan bumi secara keseluruhan.

Karena itu DLH akan terus mensosialisasikan gerakan untuk mengatasi persoalan plastik ini. Warga di Jepara akan terus didorong untuk melakukan pemilihan sampah plastik dan pengurangan penggunaannya, sampai ke tingkat rumah tangga. Sehingga akan memudahkan dalam penanganan sampah plastik.
Karena itu DLH akan terus mensosialisasikan gerakan untuk mengatasi persoalan plastik ini. Warga di Jepara akan terus didorong untuk melakukan pemilihan sampah plastik dan pengurangan penggunaannya, sampai ke tingkat rumah tangga. Sehingga akan memudahkan dalam penanganan sampah plastik.“Selain itu, kami juga akan meluncurkan program satu desa satu bank sampah. Sehingga nantinya di tiap desa ada satu bank plastik yang bisa mengelola sampah plastik untuk didaur ulang,” tambahnya.Sekda Jepara Edy Sujatmiko mengajak masyarakat Jepara untuk melakukan ‘back to nature’.“Penggunaan plastik sudah dievaluasi beberapa tahun lalu. Plastiknya nyatanya memang memberi kerusakan pada lingkungan dan mengancam kelestarian bumi. Karena itu upaya untuk meninggalkan plastik harus terus dilakukan,” ujar Edy Sujatmiko. Reporter: Budi ErjeEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler