Pusat Penelitian Arkeologi Dukung Usulan Gelar Pahlawan Ratu Kalinyamat
Budi Santoso
Selasa, 17 September 2019 16:09:03
Sebagai bentuk dukungannya, BP4AN dengan program Rumah Peradaban Kalinyamat, Selasa (17/9/2019) menggelar sosialisasi mengenai kiprah Ratu Kalinyamat. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Rapat I Setda Jepara, diikuti oleh 100-an pelajar di Jepara.
Peneliti BP4AN, Bambang Soelistyanto, menyatakan pihaknya setuju dengan usulan agar Ratu Kalinyamat mendapatkan gelar pahlawan nasional. Usaha ini menurut dia, harus didukung oleh semua pihak.
Poros maritim yang digagas Presiden Joko Widodo, sebelumnya juga diyakini sudah diwujudkan Ratu Kalinyamat. Ia menilai, peranan Ratu Kalinyamat pada Abad ke 16 sudah sangat luar biasa. Sehingga jasanya layak dihormati dengan gelar pahlawan nasional.
“Kami akan terus mengusahakan itu. Ratu Kalinyamat itu fakta sejarah, dan kami setuju usulan agar Ratu Kalinyamat bisa mendapat gelar pahlawan nasional,” ujarnya Selasa (17/9/2019).
Ratu Kalinyamat adalah salah satu pemimpin kerajaan maritim yang mampu mengekspor beras ke berbagai belahan dunia. Ratu Kalinyamat juga dikenal gigih dalam melawan kolonialisme. Kerajaan yang dipimpinnya, dikenal sebagai kerajaan maritim di pantai utara Jawa yang kuat.
”Ratu Kalinyamat sendiri secara jelas digambarkan sebagai sosok ratu perempuan yang kaya dan mempunyai kekuasaan besar. Ada literature yang bisa dijadikan bukti tentang ini,” katanya.
Sementara itu, Anggota Tim Pakar YDBL yang juga peneliti Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Bambang Budi Utomo, menyatakan sudah menemukan sejumlah bukti tentang Ratu Kalinyamat. Benda-benda arkeologi yang ditemukan berkaitan dengan keberadaan Ratu Kalinyamat.Bukti-bukti arkeologi ini masih bisa dilihat di daerah Kriyan, Kalimyamatan, Jepara. Di kawasan ini dulu merupakan pusat pemerintahan Ratu Kalinyamat.Ada bekas benteng keratin, bekas permukiman, serta penemuan arkelogi lainnya. Makamnya yang berada di Mantingan, juga disebut sebagai bukti kuat, bahwa Ratu Kalinyamat memang benar nyata.“Dua kali usulan agar Ratu Kalinyamat mendapatkan gelar pahlawan gagal. Mungkin saat itu bukti-bukti arkeologi yang disertakan kurang. Jadi kali ini usaha untuk mengajukan beliau menjadi pahlawan nasional harus dilakukan dengan lebih sempurna. Bukti-bukti arkeologi ini akan mendukung usaha ini,” pungkasnya. Reporter: Budi ErjeEditor: Ali Muntoha
MURIANEWS.com, Jepara - Upaya untuk mengajukan gelar pahlawan nasional bagi Ratu Kalinyamat terus dilakukan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (BP4AN), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, melalui Rumah Peradaban Kalinyamat mendukung usaha yang telah dirintis Yayasan Dharma Bakti Lestari (YDBL) ini.
Sebagai bentuk dukungannya, BP4AN dengan program Rumah Peradaban Kalinyamat, Selasa (17/9/2019) menggelar sosialisasi mengenai kiprah Ratu Kalinyamat. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Rapat I Setda Jepara, diikuti oleh 100-an pelajar di Jepara.
Peneliti BP4AN, Bambang Soelistyanto, menyatakan pihaknya setuju dengan usulan agar Ratu Kalinyamat mendapatkan gelar pahlawan nasional. Usaha ini menurut dia, harus didukung oleh semua pihak.
Poros maritim yang digagas Presiden Joko Widodo, sebelumnya juga diyakini sudah diwujudkan Ratu Kalinyamat. Ia menilai, peranan Ratu Kalinyamat pada Abad ke 16 sudah sangat luar biasa. Sehingga jasanya layak dihormati dengan gelar pahlawan nasional.
“Kami akan terus mengusahakan itu. Ratu Kalinyamat itu fakta sejarah, dan kami setuju usulan agar Ratu Kalinyamat bisa mendapat gelar pahlawan nasional,” ujarnya Selasa (17/9/2019).
Ratu Kalinyamat adalah salah satu pemimpin kerajaan maritim yang mampu mengekspor beras ke berbagai belahan dunia. Ratu Kalinyamat juga dikenal gigih dalam melawan kolonialisme. Kerajaan yang dipimpinnya, dikenal sebagai kerajaan maritim di pantai utara Jawa yang kuat.
”Ratu Kalinyamat sendiri secara jelas digambarkan sebagai sosok ratu perempuan yang kaya dan mempunyai kekuasaan besar. Ada literature yang bisa dijadikan bukti tentang ini,” katanya.
Sementara itu, Anggota Tim Pakar YDBL yang juga peneliti Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Bambang Budi Utomo, menyatakan sudah menemukan sejumlah bukti tentang Ratu Kalinyamat. Benda-benda arkeologi yang ditemukan berkaitan dengan keberadaan Ratu Kalinyamat.
Bukti-bukti arkeologi ini masih bisa dilihat di daerah Kriyan, Kalimyamatan, Jepara. Di kawasan ini dulu merupakan pusat pemerintahan Ratu Kalinyamat.
Ada bekas benteng keratin, bekas permukiman, serta penemuan arkelogi lainnya. Makamnya yang berada di Mantingan, juga disebut sebagai bukti kuat, bahwa Ratu Kalinyamat memang benar nyata.
“Dua kali usulan agar Ratu Kalinyamat mendapatkan gelar pahlawan gagal. Mungkin saat itu bukti-bukti arkeologi yang disertakan kurang. Jadi kali ini usaha untuk mengajukan beliau menjadi pahlawan nasional harus dilakukan dengan lebih sempurna. Bukti-bukti arkeologi ini akan mendukung usaha ini,” pungkasnya.
Reporter: Budi Erje
Editor: Ali Muntoha