PC NU Jepara Gelar Festival Hadrah Kembang Telon
Budi Santoso
Minggu, 22 September 2019 17:33:24
Sebanyak 15 grup Hadrah dari penjuru Kabupaten Jepara ikut ambil bagian dalam kegiatan yang digelar di Pendapa Kabupaten Jepara, Minggu (22/9/2019). Bersama Pemkab Jepara dan PC Ikatan Seni Hadroh Indonesia (Ishari) NU Jepara, PCNU Jepara kembali membumikan kesenian terbang telon di Kota Ukir.
Gelaran Festival Hadrah ini dibuka dengan ditandai penabuhan rebana, oleh Sekda Jepara Edy Sujatmiko, Perwira Seksi Teritorial (Pasiter) Kodim 0719/Jepara M. Fadelan, dan Kepala Bagian Perencanaan (Kabagren) Polres Jepara Hari Jatmiko.
Terbang telon sendiri adalah kesenian hadrah khas pesisiran Jepara. Tidak seperti seni memainkan rebana pada umumnya, terbang telon hanya dimainkan oleh tiga penabuh rebana, dengan lantunan selawat.
Dalam Hadrah Kembang Telon, jumlah pemainnya bisa ditambah menjadi enam atau sembilan orang. Namun pukulan perkusi rebananya tetap mengacu kepada tiga orang penabuh utama.
Sekda Jepara, Edy Sujatmiko berharap, seni budaya yang memiliki kekhasan di Kabupaten Jepara ini dapat dikemas lebih baik lagi. Sehingga pada saatnya bisa menjadi bagian dari atraksi budaya di Jepara.
Disamping untuk merawat nilai, tradisi, identitas, dan kearifan lokal, kesenian ini diharapkan bisa dikembangkan untuk kepentingan menarik minat wisatawan berkunjung ke Kabupaten Jepara.
Disamping untuk merawat nilai, tradisi, identitas, dan kearifan lokal, kesenian ini diharapkan bisa dikembangkan untuk kepentingan menarik minat wisatawan berkunjung ke Kabupaten Jepara.“Selain untuk mengembangkan bakat seni, festival ini juga untuk melestarikan musik religius yang menjadi tradisi di masyarakat,” ujar Edy Sujatmiko, Minggu (22/9/2019).Diiringi tabuhan alat musik perkusi rebana, satu per satu kelompok menampilkan berbagai kreasinya. Keselarasan pukulan dan lantunan salawat menjadi acuan penilaian.Masing-masing kelompok juga harus bisa menampilkan penampilan terbaik mereka, untuk dapat bersaing memperebutkan total uang tunai Rp 10 juta. Reporter: Budi ErjeEditor: Supriyadi
MURIANEWS.com, Jepara - Kesenian Hadrah khususnya Kembang Telon, saat ini sudah tidak banyak diminati generasi muda. Kian sedikitnya generasi muda yang meminati kesenian ini, membuat PCNU Jepara dan Pemkab Jepara berinisiatif menggelar Festival Kesenian Hadrah ini.
Sebanyak 15 grup Hadrah dari penjuru Kabupaten Jepara ikut ambil bagian dalam kegiatan yang digelar di Pendapa Kabupaten Jepara, Minggu (22/9/2019). Bersama Pemkab Jepara dan PC Ikatan Seni Hadroh Indonesia (Ishari) NU Jepara, PCNU Jepara kembali membumikan kesenian terbang telon di Kota Ukir.
Gelaran Festival Hadrah ini dibuka dengan ditandai penabuhan rebana, oleh Sekda Jepara Edy Sujatmiko, Perwira Seksi Teritorial (Pasiter) Kodim 0719/Jepara M. Fadelan, dan Kepala Bagian Perencanaan (Kabagren) Polres Jepara Hari Jatmiko.
Terbang telon sendiri adalah kesenian hadrah khas pesisiran Jepara. Tidak seperti seni memainkan rebana pada umumnya, terbang telon hanya dimainkan oleh tiga penabuh rebana, dengan lantunan selawat.
Dalam Hadrah Kembang Telon, jumlah pemainnya bisa ditambah menjadi enam atau sembilan orang. Namun pukulan perkusi rebananya tetap mengacu kepada tiga orang penabuh utama.
Sekda Jepara, Edy Sujatmiko berharap, seni budaya yang memiliki kekhasan di Kabupaten Jepara ini dapat dikemas lebih baik lagi. Sehingga pada saatnya bisa menjadi bagian dari atraksi budaya di Jepara.
Disamping untuk merawat nilai, tradisi, identitas, dan kearifan lokal, kesenian ini diharapkan bisa dikembangkan untuk kepentingan menarik minat wisatawan berkunjung ke Kabupaten Jepara.
“Selain untuk mengembangkan bakat seni, festival ini juga untuk melestarikan musik religius yang menjadi tradisi di masyarakat,” ujar Edy Sujatmiko, Minggu (22/9/2019).
Diiringi tabuhan alat musik perkusi rebana, satu per satu kelompok menampilkan berbagai kreasinya. Keselarasan pukulan dan lantunan salawat menjadi acuan penilaian.
Masing-masing kelompok juga harus bisa menampilkan penampilan terbaik mereka, untuk dapat bersaing memperebutkan total uang tunai Rp 10 juta.
Reporter: Budi Erje
Editor: Supriyadi
