Kamis, 20 November 2025


Kepala DPUPR (Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) Jepara Ari Bahtiar menyatakan, pelaksana proyek ini dilakukan langsung oleg BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Pamali Juana. Anggarannya menggunakan dana APBN sekitar Rp 25 miliar.

Sejauh yang diketahui pihaknya, proyek ini sudah dimulai untuk sisi selatan Kali Wiso di sepanjang Jalan Brigjend Katamso. Sebelumnya, pada tahun lalu, proyek yang sama sudah dilakukan di sepanjang sisi bangunan toko SCJ (Shoping Centre Jepara).

“Yang sekarang dilaksanakan ini merupakan lanjutan dari proyek yang sudah dilaksanakan di SCJ. Pemasangan sheet pile nanti akan sampai ke ujung Jalan Brigjen Katamso, di Panggang Pandean,” ujar Arif Bahtiar, Selasa (1/10/2019).

Pemkab Jepara sendiri rencannaya akan melengkapi sejumlah fasilitas umum di sepanjang jalan ini. Di antaranya adalah taman kota, fasilitas pedestrian dan fasilitas lainnya. Rencananya akan dilakukan pada Tahun 2020 mendatang. Melalui dana APBD akan disiapkan dana sebanyak kurang lebih Rp 400 juta.

Konsekuensi dari pelaksanaan proyek ini, lapak-lapak PKL yang semula dibangun di kawasan ini akhirnya dibongkar. Mereka dipindahkan ke sejumlah lokasi di antaranya ke Pasar Jepara 2 dan kawasan PKL di sekitar Stadion GBK Jepara.

Lokasi eks PKL sendiri rencananya akan dibangun trotoar dan pedestrian. Saat ini pembongkaran sudah dilakukan di semua lokasi yang ada di sepanjang Brigjend Katamso. Hanya beberapa PKL yang ada di sekitar depan SMP 2 yang masih tetap ada.

“Sudah disuruh pindah. Tapi karena proyeknya belum sepenuhnya sampai di sini, saya masih jualan dulu. Nanti tetap pindah,” ujar Sari, pedagang gado-gado di dekat SMP 2 Jepara, Selasa (1/10/2019).Sementara untuk bagian ujung Brigjend Katamso di dekat Alun-Alun Jepara saat ini sudah dirobohkan semua bangunan PKL. Jalan Brigjend Katamso dari ujung sebelah ini bahkan sudah dibatasi aksesnya.Mukit, pemilik tambal ban di kawasan ini menyatakan sudah memindah barang-barang miliknya ke seputaran kompleks GBK Jepara.Namun diakuinya saat ini dirinya masih membuka usaha di tempat lama. Hal ini dilakukannya karena proyek belum sepenuhnya sampai ke lokasi tempatnya mangkal. Reporter: Budi ErjeEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler