Rabu, 19 November 2025


Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan di DKPP Jepara Mudhofir menyatakan, ada dua program yang digulirkan untuk misi ini. Program tersebut adalah Upaya Khusus Percepatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting (Upsus Siwab) dari Kementerian Pertanian dan Jaminan Inseminasi Buatan (Jimat) dari Pemkab Jepara.

Rinciannya dari program Ubsus Siwab ada 19.200 kali inseminasi dan dari program Jimat ada 3.000 inseminasi buatan gratis.

Pada tahun lalu inseminasi buatan dilakukan sampai 21.304 kali. Melalui program ini, masyarakat pemilik ternak tidak perlu menyiapkan dana untuk melakukan iseminasi buatan.

“Silahkan. Masyarakat yang memiliki ternak siap kawin, bisa langsung menghubungi petugas dari DKPP untuk diberikan inseminasi. Sebelum ada program ini, memang harus menyediakan dana. Tapi dengan program ini, gratis,” ujar Mudhofir, Senin (14/10/2019).

Pemkab Jepara berharap dengan program ini populasi ternak bisa meningkat. Program ini yang dititik beratkan adalah ternak sapi. Jika pada tahun 2018 ada sekitar 10 ribu kelahiran melalui isemenisasi buatan, maka pada tahun ini jumlahnya diharapkan bisa melebihi.

Program isemenasi buatan seperti ini diakui tetap saja menyisakan potensi kelahiran ternak yang hilang. Hal ini bisa terjadi karena meski sudah diinsemenasi, kadang-kadang para pemilik ternak tetap menjual ternaknya karena kebutuhan.
Program isemenasi buatan seperti ini diakui tetap saja menyisakan potensi kelahiran ternak yang hilang. Hal ini bisa terjadi karena meski sudah diinsemenasi, kadang-kadang para pemilik ternak tetap menjual ternaknya karena kebutuhan.Sementara itu, drh R Prayoga, salah satu petugas inseminasi buatan DKPP Jepara menyatakan, saat ini untuk sapi PO (sapi lokal yang dikembangkan) populasinya semakin meningkat. Sapi jenis ini memiliki potensi untuk dikembangkan mencapai ukuran yang besar.Minat untuk mengembangkan sapi PO semakin tinggi di masyarakat dengan adanya kontes-kontes yang digelar. Bahkan ada sapi PO asal Jepara yang mampu dikembangkan sampai berbobot 840 kilogram.“Sapi lokal sebenarnya juga memiliki potensi untuk dikembangkan. Dengan perawatan dan penanganan yang benar bisa dikembangkan seperti sapi impor. Apalagi harga bibitnya lebih murah,” terangnya. Reporter: Budi ErjeEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler