Peran Bu Nyai di Jepara Kini Diwadahi dalam JP3M
Budi Santoso
Rabu, 30 Oktober 2019 14:38:50
Kepengurusan JP3M yang baru saja terbentuk, akan segera melakukan berbagai kegiatan. Ketua JP3M Jepara Hindun Anisah menyatakan, banyak ibu (istri) kiai di Jepara yang sebenarnya memiliki potensi namun belum terwadahi secara maksimal.
Dengan JP3M yang telah terbentuk pihaknya yakin mampu bisa mengembangkan potensi bu nyai di sana. Selama ini masyarakat menganggap bu nyai itu hanya pendampingnya pak kiai, dan melupakan banyak bu nyai yang sebenarnya potensial di samping sebagai istrinya pak kiai.
“Kami mengajak, agar para bu nyai mampu mengisi ruang kajian keagamaan yang dibutuhkan masyarakat. Seperti melalui berbagai platform yang disukai dan menjadi rujukan di masyarakat,” ujar Hindun Anisah, Rabu (30/10/2019).
JP3M akan berusaha mewadahi peran-peran bu nyai yang bisa dikerjakan untuk masyarakat. Misalnya saja, di bidang dakwah akan diprogramkan juga seperti bu nyau menyampaikannya melalui medias sosial. Bisa melalui Youtube misalnya, sehingga bu nyai bisa menjadi youtuber yang bisa bermanfaat bagi umat.
Kepengurusan JP3M sebelumnya dilantik oleh Pelaksana tugas (Plt) Bupati Jepara Dian kristiandi di Pendapa Kaliyamat rumah dinas wakil bupati. Melalui JP3M diharapkan aktivitas pembelajaran terkait penanaman akhlak dan moral bagi para santri bisa ditingkatkan.
Dian Kristiandi sendiri menyampaikan apresiasi dan mengucapkan selamat atas terbentuknya JP3M di Kabupaten Jepara. Bu nyai menurutnya memiliki peran penting melalui eksistensi mereka yang tidak tersentuh oleh kiai maupun pemerintah.
Salah satunya, mampu merespon perkembangan sosial keagamaan di masyarakat. Mengingat, perannya sebagai tokoh terdepan dalam mengurus ponpes.Dengan lahirnya JP3M nantinya bersama-sama Pemerintah Kabupaten Jepara bisa melayani masyarakat, dalam rangka untuk mencerdaskan bangsa.“Modernisasi sekarang ini sudah menjadi bagian dalam seluruh aspek kehidupan. Namun, pemanfaatan teknologi modern juga harus selalu digunakan ke arah yang positif. Karenanya, harus diimbangi dengan pendidikan yang baik utamanya akhlak yang mulia. Inilah yang bisa dilakukan oleh ibu kyai,” ujarnya.Ke depan pihaknya berharap di Jepara harus bisa muncul banyak bu nyai tangguh, yang mampu memberikan kontribusi bagi kemajuan Bumi Kartini. Jepara harus bersyukur dengan banyaknya ponpes yang ada di wilayahnya. Reporter: Budi ErjeEditor: Ali Muntoha
MURIANEWS.com, Jepara - Para istri kiai di Pondok Pesantren di Jepara bersepakat untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Mereka membentuk sebuah wadah bernama Jami'iyyah Pengasuh Pesantren Putri dan Muballighoh (JP3M).
Kepengurusan JP3M yang baru saja terbentuk, akan segera melakukan berbagai kegiatan. Ketua JP3M Jepara Hindun Anisah menyatakan, banyak ibu (istri) kiai di Jepara yang sebenarnya memiliki potensi namun belum terwadahi secara maksimal.
Dengan JP3M yang telah terbentuk pihaknya yakin mampu bisa mengembangkan potensi bu nyai di sana. Selama ini masyarakat menganggap bu nyai itu hanya pendampingnya pak kiai, dan melupakan banyak bu nyai yang sebenarnya potensial di samping sebagai istrinya pak kiai.
“Kami mengajak, agar para bu nyai mampu mengisi ruang kajian keagamaan yang dibutuhkan masyarakat. Seperti melalui berbagai platform yang disukai dan menjadi rujukan di masyarakat,” ujar Hindun Anisah, Rabu (30/10/2019).
JP3M akan berusaha mewadahi peran-peran bu nyai yang bisa dikerjakan untuk masyarakat. Misalnya saja, di bidang dakwah akan diprogramkan juga seperti bu nyau menyampaikannya melalui medias sosial. Bisa melalui Youtube misalnya, sehingga bu nyai bisa menjadi youtuber yang bisa bermanfaat bagi umat.
Kepengurusan JP3M sebelumnya dilantik oleh Pelaksana tugas (Plt) Bupati Jepara Dian kristiandi di Pendapa Kaliyamat rumah dinas wakil bupati. Melalui JP3M diharapkan aktivitas pembelajaran terkait penanaman akhlak dan moral bagi para santri bisa ditingkatkan.
Dian Kristiandi sendiri menyampaikan apresiasi dan mengucapkan selamat atas terbentuknya JP3M di Kabupaten Jepara. Bu nyai menurutnya memiliki peran penting melalui eksistensi mereka yang tidak tersentuh oleh kiai maupun pemerintah.
Salah satunya, mampu merespon perkembangan sosial keagamaan di masyarakat. Mengingat, perannya sebagai tokoh terdepan dalam mengurus ponpes.
Dengan lahirnya JP3M nantinya bersama-sama Pemerintah Kabupaten Jepara bisa melayani masyarakat, dalam rangka untuk mencerdaskan bangsa.
“Modernisasi sekarang ini sudah menjadi bagian dalam seluruh aspek kehidupan. Namun, pemanfaatan teknologi modern juga harus selalu digunakan ke arah yang positif. Karenanya, harus diimbangi dengan pendidikan yang baik utamanya akhlak yang mulia. Inilah yang bisa dilakukan oleh ibu kyai,” ujarnya.
Ke depan pihaknya berharap di Jepara harus bisa muncul banyak bu nyai tangguh, yang mampu memberikan kontribusi bagi kemajuan Bumi Kartini. Jepara harus bersyukur dengan banyaknya ponpes yang ada di wilayahnya.
Reporter: Budi Erje
Editor: Ali Muntoha
