Baru Beberapa Kali Hujan, BPBD Jepara Diserbu Permintaan Karung Penahan Banjir
Budi Santoso
Kamis, 7 November 2019 14:14:57
Namun bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jepara, hujan yang mulai turun, kini harus sudah mulai mengalihkan fokusnya. Hujan yang sudah turun mulai menimbulkan kekhatiran bencana banjir.
Dalam beberapa hari terakhir, BPBD Jepara bahkan sudah mulai mendapatkan permintaan bantuan agar bisa menyalurkan karung penahan banjir. Biasanya di musim hujan, karung plastik memang menjadi barang penting untuk membangun tanggul-tanggul darurat.
Kepala Pelaksana BPBD Jepara, Arwin Noor Isdiyanto bahkan menyebutkan sudah ada permohonan bantuan karung plastik. Permintaan itu datang dari wilayah Kecamatan Kalinyamatan.
“Tidak tanggung-tanggung, permintaan karung bahkan mencapai 2.500 lembar. Wilayah kecamatan ini memang menjadi salah satu daerah rawan banjir di Jepara,” ujar Arwin Noor Isdiyanto, Kamis (7/11/2019).
Menghadapi kemungkinan bencana banjir, BPBD Jepara saat ini sudah melakukan sejumlah persiapan. Di antaranya adalah melakukan koordinasi dengan kelompok-kelompok relawan yang ada.
Selain itu BPBD Jepara juga sudah mulai mengecek ketersediaan logistik dan stok kebutuhan pokok serta makanan. Pengecekan terhadap perlengkapan-perlengkapan yang sewaktu-waktu dibutuhkan juga sudah dimulai.
Selain itu BPBD Jepara juga sudah mulai mengecek ketersediaan logistik dan stok kebutuhan pokok serta makanan. Pengecekan terhadap perlengkapan-perlengkapan yang sewaktu-waktu dibutuhkan juga sudah dimulai.“Kami sudah siapkan segala sesuatunya untuk antisipasi bencana pada musim penghujan kali ini. Mudah-mudahan tidak ada kejadian-kejadian yang menonjol,” tambahnya.Beberapa wilayah di Kabupaten Jepara rawan banjir terjadi di sepanjang aliran Sungai Serang Welahan Drainage (SWD) I dan SWD II. Yang meliputi wilayah Kecamatan Kalinyamatan, Welahan, Pecangaan, dan Mayong.Dalam beberapa hari terakhir, hujan deras mulai turun di wilayah Jepara. Situasi ini dimungkinkan bisa disertai dengan tiupan angin kencang. Masyarakat diharapkan meningkatkan kewaspadaannya. Reporter: Budi ErjeEditor: Ali Muntoha
MURIANEWS.com, Jepara - Hujan yang mulai turun di Jepara, mulai membuat wilayah kekeringan bisa bernafas lega. Kebutuhan air bersih mulai tidak lagi memberatkan warga.
Namun bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jepara, hujan yang mulai turun, kini harus sudah mulai mengalihkan fokusnya. Hujan yang sudah turun mulai menimbulkan kekhatiran bencana banjir.
Dalam beberapa hari terakhir, BPBD Jepara bahkan sudah mulai mendapatkan permintaan bantuan agar bisa menyalurkan karung penahan banjir. Biasanya di musim hujan, karung plastik memang menjadi barang penting untuk membangun tanggul-tanggul darurat.
Kepala Pelaksana BPBD Jepara, Arwin Noor Isdiyanto bahkan menyebutkan sudah ada permohonan bantuan karung plastik. Permintaan itu datang dari wilayah Kecamatan Kalinyamatan.
“Tidak tanggung-tanggung, permintaan karung bahkan mencapai 2.500 lembar. Wilayah kecamatan ini memang menjadi salah satu daerah rawan banjir di Jepara,” ujar Arwin Noor Isdiyanto, Kamis (7/11/2019).
Menghadapi kemungkinan bencana banjir, BPBD Jepara saat ini sudah melakukan sejumlah persiapan. Di antaranya adalah melakukan koordinasi dengan kelompok-kelompok relawan yang ada.
Selain itu BPBD Jepara juga sudah mulai mengecek ketersediaan logistik dan stok kebutuhan pokok serta makanan. Pengecekan terhadap perlengkapan-perlengkapan yang sewaktu-waktu dibutuhkan juga sudah dimulai.
“Kami sudah siapkan segala sesuatunya untuk antisipasi bencana pada musim penghujan kali ini. Mudah-mudahan tidak ada kejadian-kejadian yang menonjol,” tambahnya.
Beberapa wilayah di Kabupaten Jepara rawan banjir terjadi di sepanjang aliran Sungai Serang Welahan Drainage (SWD) I dan SWD II. Yang meliputi wilayah Kecamatan Kalinyamatan, Welahan, Pecangaan, dan Mayong.
Dalam beberapa hari terakhir, hujan deras mulai turun di wilayah Jepara. Situasi ini dimungkinkan bisa disertai dengan tiupan angin kencang. Masyarakat diharapkan meningkatkan kewaspadaannya.
Reporter: Budi Erje
Editor: Ali Muntoha
