HIV/AIDS di Jepara Diprediksi Capai Kenaikan Tertinggi 3-5 Tahun Mendatang
Budi Santoso
Rabu, 13 November 2019 11:58:32
Ini disampaikan Kepala Bidang Penaggulangan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Jepara dr Fahrudin. Pernyataan ini disampaikan dalam acara jagong bareng PWI Kabupaten Jepara, Selasa (12/11/2019) malam.
Jagong Bareng bertema “Jepara Darurat HIV/AIDS?” yang digelar PWI Jepara juga menghadirkan sejumlah nara sumber. Di antaranya dua anggota DPRD Jepara, relawan penanggulangan HID/AIDS dan para ODHA (Orang dengan HIV/AIDS).
Dalam kesempatan itu, Fachrudin menyebut, penyebaran HIV/AIDS justru paling banyak menjangkiti para ibu-ibu rumah tangga. Mereka tidak menyadari jika sudah terjangkit virus ini.
“Faktanya seperti itu. Justru yang banyak terjangkit itu dari kalangan ibu-ibu rumah tangga. Tentu saja ini harus menjadi perhatian semua pihak,” ujarnya.
Kasus yang terjadi di Jepara, secara komulatif sejak 1997 jumlahnya mencapai 1.000-an lebih. Sampai saat ini ada 900-an orang penderita yang masih hidup.
Melihat masa inkubasi virus HIV/AIDS yang mencapai 3-10 tahun, maka dari data-data yang saat ini sudah ada, di Jepara masih akan terus mengalami tren kenaikan jumlah kasus HIV/AIDS.
Tren kenaikan itu diperkirakannya akan terus berlangsung dalam kurun-waktu 3-5 tahun ke depan. Setelah masa-masa itu, kemungkinan akan mulai terjadi penurunan angka. Hal ini juga akan bergantung pada usaha penanggulangan yang dilakukan.
Tren kenaikan itu diperkirakannya akan terus berlangsung dalam kurun-waktu 3-5 tahun ke depan. Setelah masa-masa itu, kemungkinan akan mulai terjadi penurunan angka. Hal ini juga akan bergantung pada usaha penanggulangan yang dilakukan.
Baca; Sejak 1997 Penderita HIV/AIDS di Jepara Capai 1.135 OrangSementara itu, Ketua Komisi C DPRD Jepara Nur Hidayat, menyatakan pihaknya akan konsen terhadap persoalah ini. Pihaknya berjanji akan terus mengingatkan bupati Jepara untuk lebih serius memperhatikan masalah ini.Ia berharap, kesadaran mengenai masalah HIV/AIDS ini bisa segera disampaikan ke seluruh lapisan masyarakat. Sehingga masyarakat juga bisa memberikan peran aktif dalam mengatasi permasalahan ini.“Kami akan minta bupati untuk lebih
care terhadap masalah ini. Ini persoalan serius. Kesehatan masyarakat adalah kebutuhan dasar yang harus dipenuhi,” pungkasnya. Reporter: Budi ErjeEditor: Ali Muntoha
MURIANEWS.com, Jepara - Angka kasus HIV/AIDS di Kabupaten Jepara diperkirakan akan terus naik dalam 3 – 5 tahun mendatang. Dalam kurun waktu tersebut, diperkirakan jumlah kasus penyakit mematikan ini akan mencapai puncak tertingginya.
Ini disampaikan Kepala Bidang Penaggulangan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Jepara dr Fahrudin. Pernyataan ini disampaikan dalam acara jagong bareng PWI Kabupaten Jepara, Selasa (12/11/2019) malam.
Jagong Bareng bertema “Jepara Darurat HIV/AIDS?” yang digelar PWI Jepara juga menghadirkan sejumlah nara sumber. Di antaranya dua anggota DPRD Jepara, relawan penanggulangan HID/AIDS dan para ODHA (Orang dengan HIV/AIDS).
Dalam kesempatan itu, Fachrudin menyebut, penyebaran HIV/AIDS justru paling banyak menjangkiti para ibu-ibu rumah tangga. Mereka tidak menyadari jika sudah terjangkit virus ini.
“Faktanya seperti itu. Justru yang banyak terjangkit itu dari kalangan ibu-ibu rumah tangga. Tentu saja ini harus menjadi perhatian semua pihak,” ujarnya.
Kasus yang terjadi di Jepara, secara komulatif sejak 1997 jumlahnya mencapai 1.000-an lebih. Sampai saat ini ada 900-an orang penderita yang masih hidup.
Melihat masa inkubasi virus HIV/AIDS yang mencapai 3-10 tahun, maka dari data-data yang saat ini sudah ada, di Jepara masih akan terus mengalami tren kenaikan jumlah kasus HIV/AIDS.
Tren kenaikan itu diperkirakannya akan terus berlangsung dalam kurun-waktu 3-5 tahun ke depan. Setelah masa-masa itu, kemungkinan akan mulai terjadi penurunan angka. Hal ini juga akan bergantung pada usaha penanggulangan yang dilakukan.
Baca; Sejak 1997 Penderita HIV/AIDS di Jepara Capai 1.135 Orang
Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Jepara Nur Hidayat, menyatakan pihaknya akan konsen terhadap persoalah ini. Pihaknya berjanji akan terus mengingatkan bupati Jepara untuk lebih serius memperhatikan masalah ini.
Ia berharap, kesadaran mengenai masalah HIV/AIDS ini bisa segera disampaikan ke seluruh lapisan masyarakat. Sehingga masyarakat juga bisa memberikan peran aktif dalam mengatasi permasalahan ini.
“Kami akan minta bupati untuk lebih
care terhadap masalah ini. Ini persoalan serius. Kesehatan masyarakat adalah kebutuhan dasar yang harus dipenuhi,” pungkasnya.
Reporter: Budi Erje
Editor: Ali Muntoha