Kamis, 20 November 2025


Kepala DLH Jepara, Farika Elida menyatakan, cemaran yang terjadi disebabkan karena limbah pewarna pakaian dari industri tenun Troso. Di kawasan Troso, usaha tenun memang menjadi sumber kehidupan masyarakat setempat.

Pihaknya mengaku sudah melaporkan hal ini ke Plt Bupati Jepara Dian Kristiandi. Laporan ini kemudian mendapatkan respon dengan dilakukannya peninjauan ke lokasi oleh sejumlah pejabat Pemkab Jepara, termasuk Plt Bupati Jepara.

“Hasil uji labnya memang seperti itu. Cemarannya sudah melampaui baku mutu yang disyaratkan,” ujar Farika Elida, Jumat (15/11/2019).

Selanjutnya DLH Jepara akan melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak. Solusi untuk mengatasi hal ini memang harus dibangun IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah). Persoalannya menurut dia, adalah siapa yang akan membiayainya.

Baca: Air Berubah-ubah Warna, Sungai Nglendoh Jepara Diduga Tercemar Pewarna Tekstil
Baca: Air Berubah-ubah Warna, Sungai Nglendoh Jepara Diduga Tercemar Pewarna TekstilJika harus dibiayai APBD Jepara, maka prosesnya menunggu pembahasan dari pihak berwenang. Namun jika para pengusaha dan perajin tenun Troso bisa berswadana,maka solusi yang diperlukan bisa segera diwujudkan.“DLH Jepara yang jelas sudah melaporkan ke bupati Jepara. Nanti bagaimana langkah selanjutnya kami menunggu arahan dari beliau. Persoalan ini tentu bukan menjadi urusan DLH saja. Tapi sudah menyangkut ke pihak lain yang terkait,” ujarnya. Reporter: Budi ErjeEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler