Sabtu, 22 November 2025


Sejak tiga dekade lalu, pemerintah secara intensif telah melakukan implementasi kebijakan iodium garam. Di Kabupaten Jepara, pelaksanaan program ini masih terus dilakukan.

Salah satunya seperti yang dilakukan Puskesmas Donorojo, Jepara. Kegiatan monitoring dan evaluasi penggunaan yodium ini masih terus dilakukan.

Menurut dr Maulida, salah satu petugas Puskesmas Donorojo, monitoring dan evaluasi Kampung Iodium dimaksudkan untuk mengecek dan mendata sejauh mana penggunaan garam beryodium di kalangan rumah tangga warga.

“Kekurangan iodium mengakibatkan penyakit gondok, keterbelakangan mental, bayi lahir cacat, anak kurang cerdas, keguguran pada ibu hamil, dan lain-lain. Jadi masalah ini sangat penting untuk diketahui masyarakat,” ujar dr Maulida, Rabu (27/11/2019).

Konsumsi garam beryodium di Donorojo, sejauh ini sudah cukup baik. Dalam acara monitoring dan evaluasi yang sudah digelar, masyarakat Donorojo bisa dikatakan sudah memahami pentingnya konsumsi garam beryodium ini.
Konsumsi garam beryodium di Donorojo, sejauh ini sudah cukup baik. Dalam acara monitoring dan evaluasi yang sudah digelar, masyarakat Donorojo bisa dikatakan sudah memahami pentingnya konsumsi garam beryodium ini.Terpisah, Serda Bambang S pejabat Babinsa Desa Jugo yang juga ikut dalam kegiatan monitoring dan evaluasi, menyebut kegiatan ini sangat penting. Aspek kesehatan masyarakat terkait masalah penyakit akibat kekurangan iodium, bisa terus mendapatkan perhatian.“Apalagi ini soal penggunaan garam dapur, yang notabene-nya kita gunakan setiap hari dalam memasak. Jadi jangan sampailah masyarakat keliru dalam memahami hal ini,” terangnya. Reporter: Budi ErjeEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler