Banyak yang Keliru! Begini Cara Masak Garam Beryodium yang Benar
Budi Santoso
Rabu, 27 November 2019 14:15:00
Menurut dr Maulida, dokter yang bertugas di Puskesmas Donorojo, Jepara, garam beryodium adalah garam yang sudah mengandung zat iodium. Untuk kepentingan konsumsi, garam beriodium harus memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).
Sesuai dengan SNI, garam beriodium harus mengandung yodium sebesar 30-80 ppm. Masyarakat, terutama ibu-ibu rumah tangga harus mengetahui hal ini. Penggunaan garam beryodium akan menghindarkan diri dari berbagai macam penyakit.
“Namun, masyarakat seringkali keliru saat menambahkan garam beriodium dalam masakan. Karena umumnya masyarakat menambahkan garam tersebut ketika proses memasak. Padahal hal tersebut justru dapat menghilangkan kadar iodium di dalam garam,” ujar dr Maulida, Rabu (27/11/2019).
Bila dicampurkan ketika proses memasak dengan suhu yang panas, garamnya akan terurai dan iodiumnya bisa hilang. Jadi sebenarnya, yang benar adalah menaburkan garam dalam masakan ketika masakan tidak dalam kondisi sedang dimasak.
Jadi pada saat semua bahan masakan sudah matang, dan api sudah dimatikan, barulah garam dimasukan ke dalam masakan. Namun kebiasaan yang umum berlaku, biasanya garam sudah dimasukan pada saat proses memasak sedang berjalan.“Ini memang soal kebiasaan masyarakat. Namun sudah kami sampaikan, zat iodium yang dibutuhkan tubuh dalam garam, akan lebih maksimal jika penggunaannya tidak dilakukan saat memasak. Jadi taburkan garam pada giliran terakhir, saat api kompor sudah dimatikan,” jelasnya. Reporter: Budi ErjeEditor: Ali Muntoha
MURIANEWS.com, Jepara - Garam iodium adalah garam yang telah diperkaya dengan yodium yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan kecerdasan. Lalu bagaimana cara menggunakan garam beryodium yang benar saat memasak?.
Menurut dr Maulida, dokter yang bertugas di Puskesmas Donorojo, Jepara, garam beryodium adalah garam yang sudah mengandung zat iodium. Untuk kepentingan konsumsi, garam beriodium harus memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).
Sesuai dengan SNI, garam beriodium harus mengandung yodium sebesar 30-80 ppm. Masyarakat, terutama ibu-ibu rumah tangga harus mengetahui hal ini. Penggunaan garam beryodium akan menghindarkan diri dari berbagai macam penyakit.
“Namun, masyarakat seringkali keliru saat menambahkan garam beriodium dalam masakan. Karena umumnya masyarakat menambahkan garam tersebut ketika proses memasak. Padahal hal tersebut justru dapat menghilangkan kadar iodium di dalam garam,” ujar dr Maulida, Rabu (27/11/2019).
Bila dicampurkan ketika proses memasak dengan suhu yang panas, garamnya akan terurai dan iodiumnya bisa hilang. Jadi sebenarnya, yang benar adalah menaburkan garam dalam masakan ketika masakan tidak dalam kondisi sedang dimasak.
Jadi pada saat semua bahan masakan sudah matang, dan api sudah dimatikan, barulah garam dimasukan ke dalam masakan. Namun kebiasaan yang umum berlaku, biasanya garam sudah dimasukan pada saat proses memasak sedang berjalan.
“Ini memang soal kebiasaan masyarakat. Namun sudah kami sampaikan, zat iodium yang dibutuhkan tubuh dalam garam, akan lebih maksimal jika penggunaannya tidak dilakukan saat memasak. Jadi taburkan garam pada giliran terakhir, saat api kompor sudah dimatikan,” jelasnya.
Reporter: Budi Erje
Editor: Ali Muntoha