Kembali Pimpin FKUB, KH Mashudi: Jangan Ada Kaca Pecah di Jepara
Budi Santoso
Senin, 23 Desember 2019 09:28:16
KH Mashudi menyatakan, sebelum terbitnya aturan tentang adanya FKUB ini dari pemerintah, di Kabupaten Jepara sebelumnya sudah ada forum ini. Namanya Forum Kerja Sama Antarumat Beragama (Forkab), yang pada akhirnya menjadi embiro dari berdirinya FKUB ini.
Mashudi menyebut, hal itu membuktikan bahwa soal kerukunan antarumat beragama sudah lama menjadi konsen dari pemerintah maupun berbagai elemen masyarakat lainnya. Karena itu, pihaknya berharap FKUB selalu bisa menjadi tempat untuk berkomunikasi, berkoordinasi dan bertoleransi antarumat beragama.
Ke depan, pihaknya berharap FKUB Jepara akan bisa terus berpartisipasi untuk mewujudkan Jepara yang rukun dan damai. Sejauh ini apa yang telah dilakukan oleh FKUB sedikit banyak telah membantu menjaga kondusifitas daerah di Jepara.
“Jangan sampai ada dusta di antara kita. Termasuk jangan sampai ada ranting yang patah atau kaca yang pecah di Jepara. FKUB harus bisa menunjukkan kerukunan antarumat beragama terjalin dengan baik di Jepara,” ujar KH Mashudi, Senin (23/12/2019).
Prosesi pelantikan ini diawali dengan pembacaan SK dari Plt Bupati Jepara terkait dengan susunan pengurus FKUB Kabupaten Jepara periode 2019-2024. Dilanjutkan dengan kata pelantikan oleh Plt Bupati dilanjutkan pemberian ucapan selamat dari Forkopinda yang hadir.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Jepara Dian Kristiandi menyampaikan apresiasi peran FKUB. Kontribusinya dalam ikut serta menjaga kondusifitas di Jepara, utamanya jelang perayaan Natal dan Tahun Baru kali ini, sangat diharapkan.Apalagi menurutnya, saat ini bangsa Indonesia sering diuji dengan isu terkait intoleransi yang dapat memecah belah persatuan. Hal ini dapat dilihat dari hiruk pikuk perdebatan serta ujaran kebencian di berbagai media sosial.“Oleh karena itu perlu gerakan bersama agar tercipta toleransi serta kerukunan di antara umat beragama. Tak hanya intoleransi, isu radikalisme juga semakin mengemuka. Bibit radikalisme berpotensi terjadi di semua agama. Seiring dengan banyaknya temuan kaum muda yang terpapar paham ini. Di mana gerakan ekslusif transnasional ini dapat mengancam keberagaman,” ujar Dian Kristiandi, Senin (23/12/2019) secara terpisah. Reporter: Budi ErjeEditor: Ali Muntoha
MURIANEWS.com, Jepara - Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Jepara masa khidmah 2019-2024 sudah resmi dilantik oleh Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Jepara Dian Kristiandi di Pendapa Kartini Jepara. KH Mashudi yang juga merupakan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jepara, kembali terpilih sebagai ketua.
KH Mashudi menyatakan, sebelum terbitnya aturan tentang adanya FKUB ini dari pemerintah, di Kabupaten Jepara sebelumnya sudah ada forum ini. Namanya Forum Kerja Sama Antarumat Beragama (Forkab), yang pada akhirnya menjadi embiro dari berdirinya FKUB ini.
Mashudi menyebut, hal itu membuktikan bahwa soal kerukunan antarumat beragama sudah lama menjadi konsen dari pemerintah maupun berbagai elemen masyarakat lainnya. Karena itu, pihaknya berharap FKUB selalu bisa menjadi tempat untuk berkomunikasi, berkoordinasi dan bertoleransi antarumat beragama.
Ke depan, pihaknya berharap FKUB Jepara akan bisa terus berpartisipasi untuk mewujudkan Jepara yang rukun dan damai. Sejauh ini apa yang telah dilakukan oleh FKUB sedikit banyak telah membantu menjaga kondusifitas daerah di Jepara.
“Jangan sampai ada dusta di antara kita. Termasuk jangan sampai ada ranting yang patah atau kaca yang pecah di Jepara. FKUB harus bisa menunjukkan kerukunan antarumat beragama terjalin dengan baik di Jepara,” ujar KH Mashudi, Senin (23/12/2019).
Prosesi pelantikan ini diawali dengan pembacaan SK dari Plt Bupati Jepara terkait dengan susunan pengurus FKUB Kabupaten Jepara periode 2019-2024. Dilanjutkan dengan kata pelantikan oleh Plt Bupati dilanjutkan pemberian ucapan selamat dari Forkopinda yang hadir.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Jepara Dian Kristiandi menyampaikan apresiasi peran FKUB. Kontribusinya dalam ikut serta menjaga kondusifitas di Jepara, utamanya jelang perayaan Natal dan Tahun Baru kali ini, sangat diharapkan.
Apalagi menurutnya, saat ini bangsa Indonesia sering diuji dengan isu terkait intoleransi yang dapat memecah belah persatuan. Hal ini dapat dilihat dari hiruk pikuk perdebatan serta ujaran kebencian di berbagai media sosial.
“Oleh karena itu perlu gerakan bersama agar tercipta toleransi serta kerukunan di antara umat beragama. Tak hanya intoleransi, isu radikalisme juga semakin mengemuka. Bibit radikalisme berpotensi terjadi di semua agama. Seiring dengan banyaknya temuan kaum muda yang terpapar paham ini. Di mana gerakan ekslusif transnasional ini dapat mengancam keberagaman,” ujar Dian Kristiandi, Senin (23/12/2019) secara terpisah.
Reporter: Budi Erje
Editor: Ali Muntoha