Dua Rumah di Jepara Hancur Diterjang Hujan Badai
Budi Santoso
Selasa, 7 Januari 2020 15:31:42
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jepara, Arwin Noor Isdianto menyatakan, dua rumah yang runtuh masing-masing berlokasi di Batealit dan Pecangaan.
Di Desa Bringin, Batealit, Jepara, hujan deras disertai angin kencang membuat Rumah Siti Aisyah (47) akhirnya runtuh. Hujan badai itu terjadi mulai Senin (6/1/2020) malam, hingga Selasa (7/1/2020) pagi.
Runtuhnya rumah Siti Aisyah terjadi pada sekitar jam 05.00 WIB, Selasa (7/1/2020). Pada saat kejadian penghuni rumah sudah mengungsi ke rumah tetangga terdekat. Sehingga tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
“Untuk kejadian rumah roboh di Bringin, kerugiannya berkisar sekitar Rp 15 juta. Tingkat kerusakannya rusak sedang. Bagian atapnya ambruk karena memang sudah lapuk,” jelas Arwin Noor Isdianto, Selasa (7/1/2020).
Kejadian rumah runtuh juga kembali terjadi di Desa Karangrandu, Pecangaan, Jepara. Kali ini menimpa rumah Haini (62), pada Selasa (7/1/2020) sekitar jam 02.30 WIB dinihari. Bagian atap rumah Haini runtuh setelah diguyur hujan yang disertai angin kencang.
Akibat kejadian ini, Haini dan keluarganya harus mengungsi ke rumah Subronto (45) yang merupakan adiknya. Saat rumahnya runtuh pada bagian atapya, Haini dan anggota keluarga lainnya sudah meninggalkan lokasi. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 8 juta.
Terbaru, pagar gedung Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Jepara mengalami longsor. Hal ini terjadi pada Selasa (7/1/2020) dinihari.
Terbaru, pagar gedung Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Jepara mengalami longsor. Hal ini terjadi pada Selasa (7/1/2020) dinihari.
Baca: Dihajar Hujan dan Angin, Rumah Nenek 80 Tahun di Jepara RobohBangunan pagar samping kiri (selatan) bangunan Laboratorium DKK Jepara, di Jalan KH. Ahmad Fauzan Pengkol Jepara mengalami longsor. Longsoran terjadi sepanjang kurang lebih 15 meter. Akibatnya pondasi pagar juga ambles, dan posisi pagar menggantung.Tebing di sisi selatan bangunan Lab DKK Jepara setinggi kurang lebih 3 meter, ambles berikut pondasi pagar yang ada di atasnya. Longsoran ini juga menimbulkan rekahan di samping kiri gedung dengan lebar sekitar 60 cm.“Kejadian ini dilaporkan ke kami. Penangananya sudah diambil alih langsung oleh pihak DKK. Kondisinya memang mengawatirkan, jika ada hujan deras lagi. Bisa saja akan terjadi longsoran lagi,” tambah Arwin Noor Isdianto, Selasa (7/1/2020). Reporter: Budi ErjeEditor: Ali Muntoha
MURIANEWS, Jepara - Hujan badai yang melanda wilayah Jepara masih terus menimbulkan masalah. Selasa (7/1/2020), dua rumah runtuh pada bagian atapnya. Beruntung kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jepara, Arwin Noor Isdianto menyatakan, dua rumah yang runtuh masing-masing berlokasi di Batealit dan Pecangaan.
Di Desa Bringin, Batealit, Jepara, hujan deras disertai angin kencang membuat Rumah Siti Aisyah (47) akhirnya runtuh. Hujan badai itu terjadi mulai Senin (6/1/2020) malam, hingga Selasa (7/1/2020) pagi.
Runtuhnya rumah Siti Aisyah terjadi pada sekitar jam 05.00 WIB, Selasa (7/1/2020). Pada saat kejadian penghuni rumah sudah mengungsi ke rumah tetangga terdekat. Sehingga tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
“Untuk kejadian rumah roboh di Bringin, kerugiannya berkisar sekitar Rp 15 juta. Tingkat kerusakannya rusak sedang. Bagian atapnya ambruk karena memang sudah lapuk,” jelas Arwin Noor Isdianto, Selasa (7/1/2020).
Kejadian rumah runtuh juga kembali terjadi di Desa Karangrandu, Pecangaan, Jepara. Kali ini menimpa rumah Haini (62), pada Selasa (7/1/2020) sekitar jam 02.30 WIB dinihari. Bagian atap rumah Haini runtuh setelah diguyur hujan yang disertai angin kencang.
Akibat kejadian ini, Haini dan keluarganya harus mengungsi ke rumah Subronto (45) yang merupakan adiknya. Saat rumahnya runtuh pada bagian atapya, Haini dan anggota keluarga lainnya sudah meninggalkan lokasi. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 8 juta.
Terbaru, pagar gedung Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Jepara mengalami longsor. Hal ini terjadi pada Selasa (7/1/2020) dinihari.
Baca: Dihajar Hujan dan Angin, Rumah Nenek 80 Tahun di Jepara Roboh
Bangunan pagar samping kiri (selatan) bangunan Laboratorium DKK Jepara, di Jalan KH. Ahmad Fauzan Pengkol Jepara mengalami longsor. Longsoran terjadi sepanjang kurang lebih 15 meter. Akibatnya pondasi pagar juga ambles, dan posisi pagar menggantung.
Tebing di sisi selatan bangunan Lab DKK Jepara setinggi kurang lebih 3 meter, ambles berikut pondasi pagar yang ada di atasnya. Longsoran ini juga menimbulkan rekahan di samping kiri gedung dengan lebar sekitar 60 cm.
“Kejadian ini dilaporkan ke kami. Penangananya sudah diambil alih langsung oleh pihak DKK. Kondisinya memang mengawatirkan, jika ada hujan deras lagi. Bisa saja akan terjadi longsoran lagi,” tambah Arwin Noor Isdianto, Selasa (7/1/2020).
Reporter: Budi Erje
Editor: Ali Muntoha