Sabtu, 22 November 2025


Meski sudah ada 172 warga asli Karimun Jawa yang pulang mudik, reputasi wilayah ini sebagai yang belum tersentuh Covid-19 masih terjaga.

Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Karimunjawa, Nor Sholeh menyatakan, akses pintu masuk Karimunjawa yang terbatas menjadi berkah bagi usaha penanganan Covid-19 di wilayahnya.

Dengan keterbatasan akses, maka pihaknya masih bisa dengan tegas melakukan pengawasan warga yang keluar atau masuk Karimunjawa.

Sejak Covid-19 dinyatakan menyebar dan mewabah, maka Karimunjawa dengan cepat melakukan langkah antisipasi.

Pertama adalah melakukan pengawasan dan pembatasan aktivitas pelayaran. Langkah ini meliputi pengawasan terhadap penumpang kapal yang datang dan pergi ke Karimunjawa.

“Kami juga sudah menyiapkan tempat isolasi bagi pendatang yang berusaha tetap masuk ke Karimunjawa. Jadi mereka yang nekad datang karena berbagai urusan, kami isolasi di salah satu tempat yang sudah kami siapkan,” ujar Nor Sholeh, Minggu (27/4/2020).
“Kami juga sudah menyiapkan tempat isolasi bagi pendatang yang berusaha tetap masuk ke Karimunjawa. Jadi mereka yang nekad datang karena berbagai urusan, kami isolasi di salah satu tempat yang sudah kami siapkan,” ujar Nor Sholeh, Minggu (27/4/2020).Penanganan terhadap pelaku perjalanan, menurut Nor Sholeh juga menjadi salah satu hal penting dalam usaha pencegahan Covid-19 ke Karimunjawa. Setelah pariwisata dihentikan, maka pengawasan yang dilakukan menjadi semakin mudah dilaksanakan.Pengawasan mereka yang datang dan pergi ke Karimunjawa, menjadi bisa lebih intens dilaksanakan. Sehingga benar-benar bisa dipastikan yang masuk dak keluar adalah masyarakat Karimunjawa sendiri.“Kami juga mengurangi aktivitas warga di Karimunjawa, di samping terus menggugah kesadaran warga untuk selalu memakai masker saat beraktivitas di luar rumah. Para pedagang di pasar pun diminta untuk tidak lagi berbelanja langsung ke daratan Jepara,” tambah Nor Sholeh. Reporter: Budi ErjeEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler