Puluhan Relawan BPBD Jepara Diajari Cara Pemulasaraan Jenazah Covid-19
Budi Santoso
Rabu, 29 April 2020 11:39:02
Apalagi, beberapa kasus terakhir, banyak masyarakat yang takut dan waswas saat melakukan pemulasaran jenazah Covid-19. Bauk itu Orang Dalam Pantauan (ODP) ataupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Juru Bicara GTPP Covid-19 Jepara, dr Fachruddin mengatakan, pelatihan pemulasaran jenazah dilakukan langsung oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Jepara di Gedung Shima, Jepara, Rabu (29/4/2020).
Kegiatan ini diikuti oleh 25 orang relawan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan beberapa unsur lainnya. Pelatihan diharapkan bisa memberi pengetahuan yang benar dalam penanganan jenazah Covid-19.
”Virus Covid-19 ini memiliki karakteristik tersendiri. Karenanya dibutuhkan sebuah pengetahuan yang benar dalam mengenainya. Dengan begitu para relawan tidak membahayakan dirinya sendiri saat melakukan tugas-tugas penanganan terhadap pasien atau jenazah Covid-19 di Jepara,” katanya, Rabu (29/4/2020).
Ia menjelaskan, bagaimana prosedur penanganan dan apa saja perlengkapan standar yang diperlukan, semua dijelaskan dalam pelatihan ini. Dengan pengetahuan tehnis dan medis yang disampaikan dalam kegiatan ini diharapkan para relawan bisa menjaga keselamatannya secara benar.
Dalam kasus Covid-19, keselamatan masing-masing personel akan menjadi penting untuk keselamatan orang lain. Sehingga dalam proses pemulasaraan jenazah tidak terjadi kesalahan. Selain itu, masyarakat juga harus mendapatkan informasi yang benar terkait Covid-19 termasuk masalah-masalah penanganan jenasahnya.”Dengan penanganan yang benar, jenazah Covid-19 dipastikan tidak akan membahayakan orang lain. Jadi tidak perlu ada penolakan terkait pemakaman jenazah Covid-19. Pelatihan ini juga dilakukan untuk lebih mempersiapkan diri untuk berbagai kemungkinan yang terjadi,” tegasnya.Sampai sejauh ini di Kabupaten Jepara, sudah ada sembilan orang PDP yang meninggal dan dimakamkan dengan prosedur Covid-19. Jumlah tersebut termasuk kasus warga Pati yang meninggal di Donorojo, beberapa waktu lalu. Dari hasil evaluasi, penanganan terhadap jenazah Covid-19 memang memerlukan relawan-relawan yang memahami masalah. Reporter: Budi ErjeEditor: Supriyadi
MURIANEWS, Jepara – Puluhan relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jepara diajari cara pemulasaran jenazah Covid-19. Hal itu dilakukan sebagai bentuk kesiapan Jepara dalam menghadapi pandemi.
Apalagi, beberapa kasus terakhir, banyak masyarakat yang takut dan waswas saat melakukan pemulasaran jenazah Covid-19. Bauk itu Orang Dalam Pantauan (ODP) ataupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Juru Bicara GTPP Covid-19 Jepara, dr Fachruddin mengatakan, pelatihan pemulasaran jenazah dilakukan langsung oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Jepara di Gedung Shima, Jepara, Rabu (29/4/2020).
Kegiatan ini diikuti oleh 25 orang relawan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan beberapa unsur lainnya. Pelatihan diharapkan bisa memberi pengetahuan yang benar dalam penanganan jenazah Covid-19.
”Virus Covid-19 ini memiliki karakteristik tersendiri. Karenanya dibutuhkan sebuah pengetahuan yang benar dalam mengenainya. Dengan begitu para relawan tidak membahayakan dirinya sendiri saat melakukan tugas-tugas penanganan terhadap pasien atau jenazah Covid-19 di Jepara,” katanya, Rabu (29/4/2020).
Ia menjelaskan, bagaimana prosedur penanganan dan apa saja perlengkapan standar yang diperlukan, semua dijelaskan dalam pelatihan ini. Dengan pengetahuan tehnis dan medis yang disampaikan dalam kegiatan ini diharapkan para relawan bisa menjaga keselamatannya secara benar.
Dalam kasus Covid-19, keselamatan masing-masing personel akan menjadi penting untuk keselamatan orang lain. Sehingga dalam proses pemulasaraan jenazah tidak terjadi kesalahan. Selain itu, masyarakat juga harus mendapatkan informasi yang benar terkait Covid-19 termasuk masalah-masalah penanganan jenasahnya.
”Dengan penanganan yang benar, jenazah Covid-19 dipastikan tidak akan membahayakan orang lain. Jadi tidak perlu ada penolakan terkait pemakaman jenazah Covid-19. Pelatihan ini juga dilakukan untuk lebih mempersiapkan diri untuk berbagai kemungkinan yang terjadi,” tegasnya.
Sampai sejauh ini di Kabupaten Jepara, sudah ada sembilan orang PDP yang meninggal dan dimakamkan dengan prosedur Covid-19. Jumlah tersebut termasuk kasus warga Pati yang meninggal di Donorojo, beberapa waktu lalu. Dari hasil evaluasi, penanganan terhadap jenazah Covid-19 memang memerlukan relawan-relawan yang memahami masalah.
Reporter: Budi Erje
Editor: Supriyadi