Kamis, 20 November 2025


Tradisi besar masyarakat ini tetap harus berjalan kendatipun harus berada di bawah ancaman virus mematikan. Salah satu tradisi yang masih tetap ada di suasana Lebaran itu adalah menyiapkan uang baru untuk dibagi ke sanak keluarga.

Sekitar 10 hari Lebaran akan tiba, dan para penyedia jasa penukaran uang baru juga sudah mulai memainkan usahanya. Di Kawasan Jalan Kartini Jepara, beberapa orang yang mengadu membuka jasa penukaran uang baru ini.

Warga yang tidak ingin melewatkan tradisi, tampaknya juga menyambutnya, silih berganti mereka menukarkan uangnya.

Memakai bahu trotoar jalan untuk mangkal, menjadikan jasa penukaran uang baru ini mudahh dikenali warga. Gepokan uang yang disediakan nyatanya juga memiliki nilai sampai puluhan juta rupiah.

Ashari, salah seorang penyedia jasa yang buka usaha di Jalan Kartini, Jepara,  mengaku membawa uang baru senilai sampai Rp 50 juta.

Penyedia jasa penukaran uang baru asal Demak ini juga menyatakan dirinya baru saja melayani penukaran dengan nominal sampai Rp 20 juta.

Meski harus berpanas-panas di terik matahari, Ashari menyatakan tetap bersemangat menjajakan jasanya. Sudah empat kali lebaran ini dirinya melakukan bisnis sampingan penukaran uang baru.

“Sudah empat kali musim lebaran ini saya membuka jasa penukaran uang baru, di Jepara ini. Hasilnya lumayan, meski harus berpanas-panas,” ujar Ashari, Rabu (13/5/2020).

Tantangan kali ini lebih berat lantaran ada pandemic covid-19. Untuk tetap aman, dirinya juga menggunakan perlengkapan sesuai protokol kesehatan pencegahan covid-19. Selain menggunakan masker, dirinya juga melengkapi diri dengan hands sanitiser.
Tantangan kali ini lebih berat lantaran ada pandemic covid-19. Untuk tetap aman, dirinya juga menggunakan perlengkapan sesuai protokol kesehatan pencegahan covid-19. Selain menggunakan masker, dirinya juga melengkapi diri dengan hands sanitiser.Bersama beberapa penyedia jasa, Asyhari mengaku bisa menyediakan pecahan rupiah kecil mulai dari Rp 2 ribu hingga Rp 20 ribu.Keuntungan yang didapatkan adalah 10 persen dari uang yang ditukarkan. Misalnya dari Rp 100 ribu yang ditukarkan, Ashari mengaku mendapatkan keuntungan Rp 10 ribu.“Uang sejumlah 100 ribu dalam pecahan kecil sebesar Rp 2 ribu misalnya,  bisa ditukar dengan harga  Rp 110 ribu. Jadi kami ambil sepuluh persen untuk ganti jasa,” tambah Ashari.Masyarakat sendiri tampaknya juga masih membutuhkan jasa mereka. Tidak sedikit warga yang secara sengaja datang menukarkan uang milik mereka.Fatimah Putri, warga Desa Mulyoharjo, adalah salah satunya. Bersama suaminya, ia mengaku lebih memilih menggunakan jasa tersebut karena bisa langsung cepat mendapatkan uang baru.“Lebaran kan tradisinya berbagi kegembiraan. Uang kecil yang baru untuk keponakan harys tetap disiapkan. Kalau di Bank biasanya harus antri. Musim covid 19 lebih baik tidak berkerumun,” ujar Fatimah Putri. Reporter: Budi ErjeEditor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler