Kamis, 20 November 2025


Ketiga pimpinan tersebut adalah Junarso (Wakil Ketua DPRD Jepara dari PDI P), KH Nurudin Amin (Wakil Ketua DPRD Jepara dari PKB), dan Pratikno (Wakil Ketua DPRD Jepara dari Nasdem).

KH Nurudin Amin menjelaskan, pemantauan ini dilakukan karena DPRD tidak dilibatkan dalam fungsinya di-budgeting. Karena itu, pihaknya mengambil inisiatif untuk menggunakan fungsi pengawasan.

”Dengan cara ini, para kami bisa berkoordinasi dan sharing dengan pemakai anggaran di lapangan. Kami merasa perlu melakukan kegiatan ini untuk bisa mengetahui sejauh apa yang dikerjakan, apalagi saat ini perkembangannya semakin hari semakin melonjak kasus positifnya,” katanya, Senin (15/6/2020).

Ia menyebutkan, saat monitoring, pihaknya diterima langsung oleh Direktur RSUD Kartini, dr Dwi Susilowati. Dari sini, pihaknya mendapatkan penjelasan tentang refocusing anggaran. Termasuk pengajuaan anggaran untuk Covid-19.

”Dari sini RSUD Kartini menganggarkan pembelian alat Rapid Test mobile. Sedangkan untuk peralatan lainnya anggarannya berada di DKK (Dinas Kesehatan Kabupaten) Jepara. Ini dilakukan untuk mempermudah distribusi alat dan bahan medis ke Unit Pelayanan Kesehatan,” ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan Wakil Ketua DPRD Jepara, Junarso. Ia menyatakan, pesatnya perkembangan kasus positif covid paling banyak bersumber karena transmisi lokal. Sehingga semua orang bisa saja membawa virus walaupun terlihat sehat.

”Karena itu pelayaann di rumah sakit harus betul sesuai protap. Sejauh ini di RSUD Kartini sudah melakukan antisipasi dengan ketat termasuk penggunakan APD (Alat Pelindung Diri) lengkap bagi para petugas saat melakukan pelayanan,” terangnya.

Dari penjelasan pihak RSUD Kartini, pihaknya juga mendapatkan beberapa permasalahan yang saat ini masih terjadi.Beberapa permasalahan tersebut di antaranya terkait realisasi pengadaan peralatan medis yang diajukan. Banyak peralatan yang diajukan dan sudah dialokasikan hingga saat ini yang belum terealisasi.”Termasuk dalam hal ini kebutuhan rutin bulanan APD standar protap yang harus dipakai oleh tenaga medis, juga belum cepat dalam pendistribusiannya. Bahkan masker standar yang dialokasikan hampir 20 ribu per bulan masih kekurangan,” ungkapnyaAkibatnya, tambahnya, masih banyak tenaga medis yg menggunakan masker kain karna kurang cepatnya distribusi APD tersebut ke RSUD Kartini.RSUD Kartini sendiri sudah berupaya keras untuk memberikan yang terbaik dalam upaya penanganan Covid-19. Selain menyiapkan ruang isolasi untuk delapan Tempat Tidur (TT) bagi pasien positif Covid-19, RSUD Kartini juga menyediakan ruangan khusus bagi pasien kategori diwaspadai positif. Reporter: Budi ErjeEditor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler