Hanya Butuh Enam Pekan, 393 Orang di Jepara Tertular Corona
Budi Santoso
Rabu, 1 Juli 2020 11:40:10
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19, saat Idul Fitri, di Jepara hanya ada lima kasus positif. Namun, Rabu (1/7/2020) pagi ini total kasus positif corona mencapai 398 orang atau mengalami penambahan 393 kasus.
Penambahan ini terakhir kali terjadi pada Selasa (30/6/2020) malam. GTPP Covid-19 Jepara mengkonfirmasi adanya tambahan 64 kasus positif Covid-19 baru. Penambahan ini sejauh ini menjadi yang paling besar di Jepara.
Baca: Bikin Resah, Banyak Pasien Corona di Jepara Tak Mau Isolasi DiriJuru Bicara GTPP Covid 19 Jepara, dr M Fakhrudin menyatakan penambahan paling besar berasal dari wilayah Kecamatan Jepara dan Pecangaan. Dari dua wilayah ini masing-masing terkonfirmasi kasus positif Covid sebanyak 17 kasus baru.
Berikutnya adalah Kecamatan Nalumsari, Kedung, Kalinyamatan dan Welahan yang masing-masing terdapat lima kasus baru. Disusul Kecamatan Tahunan dengan tiga kasus, Kecamatan Mayong du kasus, dan Kembang juga dua kasus baru.
“Sedangkan tiga lainnya terkonfirmasi di wilayah Mlonggo, Batealit, dan Bangsri. Sehingga secara keseluruhan sudah ada 398 kasus yang terjadi di wilayah Kabupaten Jepara,” ujar dr M Fakhrudin, Rabu (1/7/2020).
Baca: Ganjar Beberkan Penanganan Covid-19 di Hadapan Jokowi, Jepara Risiko TinggiDisinggung mengenai langkah-langkah tegas yang akan diambil GTPP Covid 19, dr M Fakhrudin menyatakan, masih akan menunggu rekomendasi hasil riset Dewan Riset Daerah (DRD).
Disinggung mengenai langkah-langkah tegas yang akan diambil GTPP Covid 19, dr M Fakhrudin menyatakan, masih akan menunggu rekomendasi hasil riset Dewan Riset Daerah (DRD).Sementara itu, menyusul perkembangan buruk dalam penanganan Covid-19 Jepara, beberapa pihak meminta agar GTPP Covid 19 bisa segera menentukan langkah-langkah jelas dalam penanganannya.Zakariya Ansori, salah seorang pengamat sosial budaya di Jepara menyatakan tidak habis pikir dengan langkah GTPP Covid 19 yang malah menunggu action DRD Jepara. Situasi yang terjadi menurutnya sudah menuntut tindakan nyata dan terintegrasi.
Baca: Satu Lagi Nakes di Jepara Meninggal, Jumlah Kasus Covid Kini 334 Orang”
On Based Research? Saya sedih, marah, dan kecewa dengan hasil rapat GTPP Covid-19 Jepara, kemarin. Mestinya Bupati selaku ketua TGPP tidak berputar-putar mencari alibi dengan berbasis riset. Riset apa lagi?” ungkapnya.”Data positif Covid-19 semakin meledak, ini perlu tindakan cepat, tepat, terukur dan tegas . Bupati sudah keluarkan Perbup tentang Pembatasan Kegiatan Masyarakat. Sudah melakukan
refocusing dan realokasi APBD 2020. Kok mau mundur lagi. Ibarat perang, senjata sudah di tangan. Saatnya
action," tambahnya. Reporter: Budi ErjeEditor: Supriyadi
MURIANEWS, Jepara - Jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Jepara semakin tak terkendali. Dalam waktu enam pekan usai Idul Fitri, jumlah kasus sudah meningkat 4.000 persen lebih.
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19, saat Idul Fitri, di Jepara hanya ada lima kasus positif. Namun, Rabu (1/7/2020) pagi ini total kasus positif corona mencapai 398 orang atau mengalami penambahan 393 kasus.
Penambahan ini terakhir kali terjadi pada Selasa (30/6/2020) malam. GTPP Covid-19 Jepara mengkonfirmasi adanya tambahan 64 kasus positif Covid-19 baru. Penambahan ini sejauh ini menjadi yang paling besar di Jepara.
Baca: Bikin Resah, Banyak Pasien Corona di Jepara Tak Mau Isolasi Diri
Juru Bicara GTPP Covid 19 Jepara, dr M Fakhrudin menyatakan penambahan paling besar berasal dari wilayah Kecamatan Jepara dan Pecangaan. Dari dua wilayah ini masing-masing terkonfirmasi kasus positif Covid sebanyak 17 kasus baru.
Berikutnya adalah Kecamatan Nalumsari, Kedung, Kalinyamatan dan Welahan yang masing-masing terdapat lima kasus baru. Disusul Kecamatan Tahunan dengan tiga kasus, Kecamatan Mayong du kasus, dan Kembang juga dua kasus baru.
“Sedangkan tiga lainnya terkonfirmasi di wilayah Mlonggo, Batealit, dan Bangsri. Sehingga secara keseluruhan sudah ada 398 kasus yang terjadi di wilayah Kabupaten Jepara,” ujar dr M Fakhrudin, Rabu (1/7/2020).
Baca: Ganjar Beberkan Penanganan Covid-19 di Hadapan Jokowi, Jepara Risiko Tinggi
Disinggung mengenai langkah-langkah tegas yang akan diambil GTPP Covid 19, dr M Fakhrudin menyatakan, masih akan menunggu rekomendasi hasil riset Dewan Riset Daerah (DRD).
Sementara itu, menyusul perkembangan buruk dalam penanganan Covid-19 Jepara, beberapa pihak meminta agar GTPP Covid 19 bisa segera menentukan langkah-langkah jelas dalam penanganannya.
Zakariya Ansori, salah seorang pengamat sosial budaya di Jepara menyatakan tidak habis pikir dengan langkah GTPP Covid 19 yang malah menunggu action DRD Jepara. Situasi yang terjadi menurutnya sudah menuntut tindakan nyata dan terintegrasi.
Baca: Satu Lagi Nakes di Jepara Meninggal, Jumlah Kasus Covid Kini 334 Orang
”
On Based Research? Saya sedih, marah, dan kecewa dengan hasil rapat GTPP Covid-19 Jepara, kemarin. Mestinya Bupati selaku ketua TGPP tidak berputar-putar mencari alibi dengan berbasis riset. Riset apa lagi?” ungkapnya.
”Data positif Covid-19 semakin meledak, ini perlu tindakan cepat, tepat, terukur dan tegas . Bupati sudah keluarkan Perbup tentang Pembatasan Kegiatan Masyarakat. Sudah melakukan
refocusing dan realokasi APBD 2020. Kok mau mundur lagi. Ibarat perang, senjata sudah di tangan. Saatnya
action," tambahnya.
Reporter: Budi Erje
Editor: Supriyadi