Rabu, 19 November 2025


Pada Senin (9/11/2020) diumumkan ada 14 orang yang terkonfirmasi positif covid. Sedangkan pada Selasa (10/11/2020), jumlah kasus yang terkonfirmasi mencapai 26 kasus baru.

Juru Bicara Satuan Penanganan Covid 19 Jepara Moh Ali menyatakan, dengan tambahan kasus-kasus ini, secara keseluruhan sudah ada 2.146 kasus terkonfirmasi positif covid yang terjadi di wilayah Jepara. Jumlah ini belum termasuk warga dari luar Jepara yang terkonfirmasi saat menjalani perawatan di Jepara.

Dari jumlah tersebut sebanyak 82,11 persennya, atau 1.762 orang sudah dinyatakan sembuh. Sementara 7,41 persen atau 159 orang meninggal dunia. Sedangkan 10,48 persennya, atau sebanyak 225 orang sampai saat ini masih dalam penanganan.

Dari kasus-kasus yang muncul dua hari terakhir, menurut Moh Ali, beberapa di antaranya merupakan bagian dari pengembangan kasus yang terjadi.



 










Lihat postingan ini di Instagram












 

Sebuah kiriman dibagikan oleh MURIANEWS (@murianewscom)

Sebanyak enam orang warga Desa Tubanan, Kembang yang masuk dalam daftar pada Selasa (6/11/2020) merupakan kontak erat dari pasien sebelumnya di desa yang sama. Pasien ini sudah masuk dalam daftar yang diumumkan pada 6 November 2020 lalu.“Termasuk dua orang warga desa Kaliaman, Kembang, yang masuk dalam daftar pada Selasa (10/11/2020) malam, juga merupakan hasil pengembangan dari kegiatan tracing yang dilakukan. Dua warga ini merupakan kontak erat dari warga di desa yang sama, yang sebelumnya juga terkonfirmasi positif Covid-19,” ujar Moh Ali, Rabu (11/11/2020).Sedangkan Ketua Tim Ahli Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Jepara, dr M Fakhrudin menyatakan, penambahan kasus yang terjadi harus diwaspadai.Jumlahnya yang masih signifikan menunjukan bahwa, penyebaran virus Covid-19 ini masih terjadi di Jepara. Penerapan protokol kesehatan di masyarakat, harus ditingkatkan dalam takaran yang lebih ketat lagi.Walaupun Jepara telah masuk zona oranye dan bahkan mendekati kuning, semua pihak tidak boleh terlena. Protokol kesehatan harus terus dikampanyekan sebagai sebuah budaya baru di masyarakat. Karena protokol kesehatan sejauh ini merupakan satu-satunya langkah yang bisa dilakukan untuk mengendalikan penularan virus Covid-19.“Ya memang hanya penerapan protokol kesehatan saja yang saat ini bisa dilakukan untuk membatasi penularan virus ini. Kan vaksinnya juga sampai saat ini masih dalam proses pegembangan. Obatnya juga belum ada. Jadi ya protokol kesehatan harus dilakukan dengan ketat,” ujar dr M Fakhrudin.https://youtu.be/t_ZDsLusrvIReporter: Budi ErjeEditor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar