Sudah Lakukan Simulasi, SMA di Jepara Siap Gelar Pembelajaran Tatap Muka
Budi Santoso
Kamis, 12 November 2020 17:00:48
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kabupaten Jepara Udik Agus DW menyatakan, secara keseluruhan pembelajaran tatap muka sudah disiapkan oleh masing-masing sekolah. Kesiapan tersebut tidak hanya terkait dengan masalah fasilitas pendukung protokol kesehatan seperti tempat cuci tangan, namun juga kesiapan dari sisi tehnis pelaksanaannya.
”Hasil rapat terakhir yang diikuti kepala sekolah dari masing-masing SMA di Jepara, semua menyatakan siap. Semua SMA di Jepara bahkan sudah ingin melaksanakan sistem pembelajaran tatap muka,” katanya, Kamis (12/11/2020).
Sampai saat ini, lanjutnya, MKKS SMA Jepara masih menyiapkan dan menyusun proposal izin mengenai pembelajaran tatap muka. Rencananya, pembelajaran tatap muka di sekolah pada masa Pandemi akan dilaksanakan dalam waktu yang lebih singkat.
”Para siswa yang biasanya pulang pada jam 15.30 WIB hanya akan mengikuti pembelajaran sampai jam 12.00 WIB. Siswa yang berangkat sekolah juga akan dibatasi maksimal 50 persen dari jumlah siswa yang ada dengan siste sif,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMA 1 Tahunan, Jepara, Bambang Supriyanto menyatakan, simulasi pembelajaran tatap muka yang sudah dilaksanakan telah memberi gambaran bagaimana proses pembelajaran dilaksanakan di masa pandemi. Selain itu, fasilitas pendukung apa dan bagaimana tehnis-tehnis yang harus dilaksanakan, juga sudah dipahami oleh masing-masing pengelola sekolah.
Masing-masing sekolah nantinya juga akan segera memberikan sosialisasi mengenai hal ini kepada para siswa. Mereka harus bagaimana dan harus melengkapi diri dengan apa, semuanya akan disampaikan. Termasuk soal prosedur yang harus dilakukan dalam setiap kegiatan pembelajaran, juga sudah disampaikan dan dipelajari oleh semua pengelola sekolah.“Para siswa akan diminta membawa bekal makan dan minum dari rumah. Simulasi mengenai pembelajaran di laboratorium juga sudah dilakukan dan disosialisasikan. Demikian pula terkait dengan fasilitas yang harus disediakan, terkait tempat cuci tangan di area sekolah,” ujarnya terpisah.Kabupaten Jepara sendiri hingga saat ini masih berada di zona oranye dengan resiko sedang. Karena masih dalam zona oranye, Jepara sebenarnya masih belum memungkinkan melakukan kegiatan pembelajaran secara luring. Pembelajaran luring, hanya bisa dilakukan di wilayah yang masuk kategori zona kuning, dengan resiko rendah. Reporter: Budi ErjeEditor: Supriyadi
MURIANEWS, Jepara - Seluruh Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Jepara mengaku siap menggelar pembelajaran tatap muka kembali. Hal itu setelah mereka melakukan simulasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka di masa pandemi Covid-19 dengan penerapan protokol kesehatan.
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kabupaten Jepara Udik Agus DW menyatakan, secara keseluruhan pembelajaran tatap muka sudah disiapkan oleh masing-masing sekolah. Kesiapan tersebut tidak hanya terkait dengan masalah fasilitas pendukung protokol kesehatan seperti tempat cuci tangan, namun juga kesiapan dari sisi tehnis pelaksanaannya.
”Hasil rapat terakhir yang diikuti kepala sekolah dari masing-masing SMA di Jepara, semua menyatakan siap. Semua SMA di Jepara bahkan sudah ingin melaksanakan sistem pembelajaran tatap muka,” katanya, Kamis (12/11/2020).
Sampai saat ini, lanjutnya, MKKS SMA Jepara masih menyiapkan dan menyusun proposal izin mengenai pembelajaran tatap muka. Rencananya, pembelajaran tatap muka di sekolah pada masa Pandemi akan dilaksanakan dalam waktu yang lebih singkat.
”Para siswa yang biasanya pulang pada jam 15.30 WIB hanya akan mengikuti pembelajaran sampai jam 12.00 WIB. Siswa yang berangkat sekolah juga akan dibatasi maksimal 50 persen dari jumlah siswa yang ada dengan siste sif,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMA 1 Tahunan, Jepara, Bambang Supriyanto menyatakan, simulasi pembelajaran tatap muka yang sudah dilaksanakan telah memberi gambaran bagaimana proses pembelajaran dilaksanakan di masa pandemi. Selain itu, fasilitas pendukung apa dan bagaimana tehnis-tehnis yang harus dilaksanakan, juga sudah dipahami oleh masing-masing pengelola sekolah.
Masing-masing sekolah nantinya juga akan segera memberikan sosialisasi mengenai hal ini kepada para siswa. Mereka harus bagaimana dan harus melengkapi diri dengan apa, semuanya akan disampaikan. Termasuk soal prosedur yang harus dilakukan dalam setiap kegiatan pembelajaran, juga sudah disampaikan dan dipelajari oleh semua pengelola sekolah.
“Para siswa akan diminta membawa bekal makan dan minum dari rumah. Simulasi mengenai pembelajaran di laboratorium juga sudah dilakukan dan disosialisasikan. Demikian pula terkait dengan fasilitas yang harus disediakan, terkait tempat cuci tangan di area sekolah,” ujarnya terpisah.
Kabupaten Jepara sendiri hingga saat ini masih berada di zona oranye dengan resiko sedang. Karena masih dalam zona oranye, Jepara sebenarnya masih belum memungkinkan melakukan kegiatan pembelajaran secara luring. Pembelajaran luring, hanya bisa dilakukan di wilayah yang masuk kategori zona kuning, dengan resiko rendah.
Reporter: Budi Erje
Editor: Supriyadi