Tiga Hari, Kasus Positif Covid-19 di Jepara Bertambah 70 Kasus
Budi Santoso
Jumat, 13 November 2020 15:15:39
Dari jumlah yang disampaikan oleh Satgas Penanganan Covid 19 Jepara tersebut, penambahan paling banyak terjadi Kamis (12/11/2020) malam, yakni sebanyak 31 kasus baru.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Jepara Moh Ali membenarkan hal ini. Sebelumnya pada awal pekan lalu, tercatat ada penambahan kasus baru hingga 40-an. Sedangkan pada kesempatan terakhir, Kamis (12/11/2020) diketahui ada 31 kasus baru.
Sehingga sampai Jumat (13/11/2020) secara keseluruhan ada 2.195 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Jepara. Jumlah ini tidak termasuk puluhan orang asal luar daerah yang juga terkonfirmasi dan mendapat perawatan di Jepara.
Menurut Moh Ali, penambahan kasus ini terjadi seiring dengan dilakukannya peningkatan jumlah
swab masif dan
swab yang dilakukan dari proses
tracing dan
tracking. Pada bulan Nopember ini,
swab yang dilakukan jumlahnya lebih banyak di masing-masing wilayah. Sehingga ada kasus-kasus dari pengembangan dan kasus baru yang akhirnya ditemukan.
“Kami memprediksikan, kemungkinan selama November ini jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 akan mengalami kenaikan,” ujar Moh Ali, Jum’at (13/11/2020).
Terpisah, Ketua Tim Ahli Satgas Penanganan Covid-19 Jepara dr M Fakhrudin menyatakan, kewaspadaan harus terus dijaga oleh semua pihak terkait perkembangan pandemi Covid-19. Sebuah wilayah tidak bisa mengklaim telah aman, selagi syarat-syarat yang ditetapkan belum dipenuhi. Penetapan sebuah wilayah terkait pandemi covid ditentukan dengan penilaian atas banyak indikator yang telah disyaratkan.
Terpisah, Ketua Tim Ahli Satgas Penanganan Covid-19 Jepara dr M Fakhrudin menyatakan, kewaspadaan harus terus dijaga oleh semua pihak terkait perkembangan pandemi Covid-19. Sebuah wilayah tidak bisa mengklaim telah aman, selagi syarat-syarat yang ditetapkan belum dipenuhi. Penetapan sebuah wilayah terkait pandemi covid ditentukan dengan penilaian atas banyak indikator yang telah disyaratkan.Beberapa indikator itu adalah berkaitan dengan jumlah kasus, jumlah yang meninggal dan juga jumlah
swab yang dilakukan. Adanya program
swab massif sebanyak 1/1000 dari jumlah penduduk di sebuah daerah, juga merupakan bagian dari penanganan covid yang diminta dilakukan.Melalui program ini, nantinya akan dihitung indikator-indikator lainnya, yang kemudian dikumulasikan hingga akhirnya dijadikan dasar sebagai penetapan mengenai situasi di daerah yang bersangkutan.“Jadi kalau ada wilayah yang disebutkan hijau, tentunya harus memenuhi semua indikator penilaian yang disyaratkan. Sebuah wilayah yang tidak ada kasus sama sekali, tidak bisa serta merta disebut sebagai wilayah hijau, kalau pada kenyataannya tidak ada
swab yang dilakukan. Jadi ada syarat yang harus dipenuhi untuk penetapan zona,” tambahnya. Reporter: Budi ErjeEditor: Supriyadi
MURIANEWS, Jepara - Penambahan jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Jepara mengalami kenaikan cukup signifikan. Dalam tiga hari terakhir saja, kenaikan yang terjadi tercatat sampai 70 kasus terjadi.
Dari jumlah yang disampaikan oleh Satgas Penanganan Covid 19 Jepara tersebut, penambahan paling banyak terjadi Kamis (12/11/2020) malam, yakni sebanyak 31 kasus baru.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Jepara Moh Ali membenarkan hal ini. Sebelumnya pada awal pekan lalu, tercatat ada penambahan kasus baru hingga 40-an. Sedangkan pada kesempatan terakhir, Kamis (12/11/2020) diketahui ada 31 kasus baru.
Sehingga sampai Jumat (13/11/2020) secara keseluruhan ada 2.195 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Jepara. Jumlah ini tidak termasuk puluhan orang asal luar daerah yang juga terkonfirmasi dan mendapat perawatan di Jepara.
Menurut Moh Ali, penambahan kasus ini terjadi seiring dengan dilakukannya peningkatan jumlah swab masif dan swab yang dilakukan dari proses tracing dan tracking. Pada bulan Nopember ini, swab yang dilakukan jumlahnya lebih banyak di masing-masing wilayah. Sehingga ada kasus-kasus dari pengembangan dan kasus baru yang akhirnya ditemukan.
“Kami memprediksikan, kemungkinan selama November ini jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 akan mengalami kenaikan,” ujar Moh Ali, Jum’at (13/11/2020).
Terpisah, Ketua Tim Ahli Satgas Penanganan Covid-19 Jepara dr M Fakhrudin menyatakan, kewaspadaan harus terus dijaga oleh semua pihak terkait perkembangan pandemi Covid-19. Sebuah wilayah tidak bisa mengklaim telah aman, selagi syarat-syarat yang ditetapkan belum dipenuhi. Penetapan sebuah wilayah terkait pandemi covid ditentukan dengan penilaian atas banyak indikator yang telah disyaratkan.
Beberapa indikator itu adalah berkaitan dengan jumlah kasus, jumlah yang meninggal dan juga jumlah swab yang dilakukan. Adanya program swab massif sebanyak 1/1000 dari jumlah penduduk di sebuah daerah, juga merupakan bagian dari penanganan covid yang diminta dilakukan.
Melalui program ini, nantinya akan dihitung indikator-indikator lainnya, yang kemudian dikumulasikan hingga akhirnya dijadikan dasar sebagai penetapan mengenai situasi di daerah yang bersangkutan.
“Jadi kalau ada wilayah yang disebutkan hijau, tentunya harus memenuhi semua indikator penilaian yang disyaratkan. Sebuah wilayah yang tidak ada kasus sama sekali, tidak bisa serta merta disebut sebagai wilayah hijau, kalau pada kenyataannya tidak ada swab yang dilakukan. Jadi ada syarat yang harus dipenuhi untuk penetapan zona,” tambahnya.
Reporter: Budi Erje
Editor: Supriyadi