Jumat, 21 November 2025


MURIANEWS, Jepara- Upaya pencarian korban kecelakaan laut yang menimpa KMN Berkah Abadi asal Batang, masih belum mendapatkan hasil. Basarnas Jepara yang sudah melakukan operasi pencarian sejak sepekan lalu, hingga Rabu (20/1/2021) belum menemukan tanda-tanda keberadaan para korban.

Kepala Basarnas Jawa tengah Nur Yahya menyatakan pihaknya belum mendapatkan tanda atau bukti mengenai keberadaan para korban. Dari 14 orang Anak Buah Kapal (ABK) KMN Berkah Abadi, hanya dua yang ditemukan oleh para nelayan Jepara, pada pekan lalu.

Sedangkan lainnya, dalam upaya pencarian yang sudah dilakukan, pihaknya belum mendapatkan petunjuk apapun. Basarnas dan pihak-pihak laiinya, sudah mengerahkan setidak 2 perahu Rigit Inflatable Boat (RIB) dan juga kapal SAR Jepara.

Penyisiran sudah dilakukan di sekitar Pulau Panjang, Pantai Kartini, Perairan PLTU Tanjung Jati B, Penteng Portugis dan Pulau Mandalika. Diakui, kondisi cuaca yang tidak mendukung, membuat upaya penyisiran menjadi terkendala.

“Saat ini sudah memasuki hari ketujuh pencarian. Namun belum ditemukan tanda-tanda barang bukti, maupun yang mengarah kepada 12 nelayan yang hilang. Terkait apakah pencarian akan terus dilanjutkan,” katanya

“Kami akan berkoordinasi kembali dengan keluarga maupun pemilik kapal. Sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur), pencarian dilakukan selama tujuh hari. Namun tidak menutup kemungkinan akan dibuka lagi, jika ada tanda-tanda yang mengarah kepada korban,” tambah Yahya di Pelabuhan Kartini Jepara, Rabu (20/1/2021).

Nur Yahya juga menjelaskan, usaha untuk mengetahui kapal tanker yang menabrak KMN Berkah Abadi, hingga menyebabkan kecelakaan tersebut, juga belum membuahkan hasil.

Keterangan dari dua ABK yang selamat hanya menyebutkan, sebuah kapal besar dengan warna merah telah menerjang kapal mereka. Kapal dengan ukuran besar, tidak akan begitu menyadari saat menabrak kapal kecil.
Keterangan dari dua ABK yang selamat hanya menyebutkan, sebuah kapal besar dengan warna merah telah menerjang kapal mereka. Kapal dengan ukuran besar, tidak akan begitu menyadari saat menabrak kapal kecil.“Belum ada hasil juga soal kapal yang menabrak. Kapal tanker berukuran besar tentu saja tidak ‘terasa’ saat menabrak kapal kecil ini. Mungkin seperti menabrak ombak saja saat kejadian itu. Sementara ABK yang selamat juga tidak bisa memastikan nama kapalnya. Jadi susah juga,” ungkapnya.Sementara itu, Kepala Basarnas Jepara, Whisnu Yuas menyatakan, pihaknya membuka tiga Posko Pencarian terkait kecelakaan KMN Berkah Abadi. Masing-masing di Pelabuhan Pantai Kartini Jepara, Posko Pantai Pailus, dan Posko Pantai Bayuran.KMN Berkah Abadi sendiri diketahui berangkat dari Batang, pada Sabtu (9/1/2021) lalu, sekitar pukul 16.30 WIB. Rencananya kapal ini akan menuju ke perairan sebelah Utara Kalimantan.Pada malam harinya, atau Minggu (10/1/2021) tengah malam, kapal ini ditabrak oleh sebuah kapal tanker. Hal ini seperti keterangan yang disebutkan oleh dua ABK yang berhasil diselamatkan oleh nelayan asal Jepara pada 13 Januari 2021.“Kapal tangker yang menabrak disebutkan dar arah Jakarta menuju Surabaya. Dari tabrakan itu, haluan kiri kapal bocor dan tenggelam. Dua korban berhasil selamat, sedangkan 12 sisanya dinyatakan hilang hingga kini,” ujar Whisnu Yuas, dalam kesempatan yang sama. Reporter: Budi ErjeEditor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler