DKK Prediksi Jumlah Vaksin Tahap Pertama di Jepara Masih Sisa Ribuan Dosis
Budi Santoso
Jumat, 29 Januari 2021 15:08:13
MURIANEWS, Jepara – Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Jepara memprediksi jumlah vaksin tahap pertama yang diterima Pemkab Jepara untuk tenaga kesehatan (Nakes) masih menyisakan ribuan dosis. Jumlah itu didapat dari jumlah nakes yang tak terdaftar dari E-Tiket Kemenkes dan nakes yang masuk kategori eksklusi.
Kepala DKK Jepara Mundrikatun menyebutkan, pada tahap pertama ini jumlah nakes yang terdata ada sekitar 4.410 orang. Namun, dari jumlah nakes tersebut yang terdaftar di E-Tiket Kemenkes hanya 3.958 orang. Sehingga dari alokasi 4.410 tersebut, masih ada sisa vaksin yang diperuntukkan untuk 452 orang.
“Karena setiap orang dua kali vaksin, perkiraan vaksin yang masih ada 904 dosis. Sisa vaksin ini kami simpan di gudang farmasi, sampai ada E-Tiket yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan. Jumlah itu masih akan ditambah dari sisa vaksin yang tidak jadi diberikan kepada pemilik E-Tiket Kemensos yang tidak jadi divaksin karena masuk kategori Eksklusi,” ujar Mundrikatun, Jum’at (29/1/2021).
Untuk nakes yang masuk kategori eksklusi sendiri, di Jepara jumlahnya mencapai 521 orang. Sehingga vaksin yang tidak jadi digunakan untuk mereka ini jumlahnya mencapai 1.042 dosis.
“Nakes yang masuk kategori Eksklusi dan tidak bisa divaksin adalah yang tidak memenuhi syarat secara klinis untuk menerima vaksin. Di antaranya karena memiliki penyakit penyerta atau pernah terkonfirmasi positif covid dan sudah sembuh,” ungkapnya.
Selain itu, ada 311 nakes yang masih harus ditunda pemberian vaksinnya karena tidak lolos
screening awal. Sebelum diberikan vaksin para nakes memang diperiksa kondisi kesehatannya.
Selain itu, ada 311 nakes yang masih harus ditunda pemberian vaksinnya karena tidak lolos
screening awal. Sebelum diberikan vaksin para nakes memang diperiksa kondisi kesehatannya.Mereka yang mengalami hypertensi sampai kadar gula darah tinggi, tidak diperkenankan divaksin lebih dulu. Mereka ini masih akan kembali dilakukan vaksinasi, setelah kondisinya memungkinkan.“Secara keseluruhan, sejauh ini dari 3.958 nakes terdaftar E-Tiket Kemenkes yang seharusnya kami vaksin, sebanyak 2.775 sudah berhasil divaksin, untuk suntikan pertama. Sedangkan 521 nakes tidak jadi diberi vaksin karena masuk kategori eksklusi. Lalu 311 nakes, pemberian vaksinnya masih ditunda,” tambah Mundrikatun.Sementara sisanya, sebanyak 351 nakes yang sudah terdaftar E-Tiket Kemenkes, sampai Kamis (28/1/2021) tidak hadir untuk mendapatkan vaksin Covid-19. Mereka yang belum hadir, masih dilakukan konfirmasi. Penyelesaian program vaksinasi tahap pertama ini diharapkan selesai dalam pekan ini. Sabtu (1/2/2021) diharapkan semua Nakes yang memiliku E-Tiket Kemenkes bisa divaksinasi. Reporter: Budi ErjeEditor: Supriyadi
[caption id="attachment_205410" align="alignleft" width="880"]

Bupati Jepara Dian Kristiandi disuntik vaksin Covid-19, Senin (25/1/2021). (MURIANEWS/Budi Erje)[/caption]
MURIANEWS, Jepara – Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Jepara memprediksi jumlah vaksin tahap pertama yang diterima Pemkab Jepara untuk tenaga kesehatan (Nakes) masih menyisakan ribuan dosis. Jumlah itu didapat dari jumlah nakes yang tak terdaftar dari E-Tiket Kemenkes dan nakes yang masuk kategori eksklusi.
Kepala DKK Jepara Mundrikatun menyebutkan, pada tahap pertama ini jumlah nakes yang terdata ada sekitar 4.410 orang. Namun, dari jumlah nakes tersebut yang terdaftar di E-Tiket Kemenkes hanya 3.958 orang. Sehingga dari alokasi 4.410 tersebut, masih ada sisa vaksin yang diperuntukkan untuk 452 orang.
“Karena setiap orang dua kali vaksin, perkiraan vaksin yang masih ada 904 dosis. Sisa vaksin ini kami simpan di gudang farmasi, sampai ada E-Tiket yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan. Jumlah itu masih akan ditambah dari sisa vaksin yang tidak jadi diberikan kepada pemilik E-Tiket Kemensos yang tidak jadi divaksin karena masuk kategori Eksklusi,” ujar Mundrikatun, Jum’at (29/1/2021).
Untuk nakes yang masuk kategori eksklusi sendiri, di Jepara jumlahnya mencapai 521 orang. Sehingga vaksin yang tidak jadi digunakan untuk mereka ini jumlahnya mencapai 1.042 dosis.
“Nakes yang masuk kategori Eksklusi dan tidak bisa divaksin adalah yang tidak memenuhi syarat secara klinis untuk menerima vaksin. Di antaranya karena memiliki penyakit penyerta atau pernah terkonfirmasi positif covid dan sudah sembuh,” ungkapnya.
Selain itu, ada 311 nakes yang masih harus ditunda pemberian vaksinnya karena tidak lolos
screening awal. Sebelum diberikan vaksin para nakes memang diperiksa kondisi kesehatannya.
Mereka yang mengalami hypertensi sampai kadar gula darah tinggi, tidak diperkenankan divaksin lebih dulu. Mereka ini masih akan kembali dilakukan vaksinasi, setelah kondisinya memungkinkan.
“Secara keseluruhan, sejauh ini dari 3.958 nakes terdaftar E-Tiket Kemenkes yang seharusnya kami vaksin, sebanyak 2.775 sudah berhasil divaksin, untuk suntikan pertama. Sedangkan 521 nakes tidak jadi diberi vaksin karena masuk kategori eksklusi. Lalu 311 nakes, pemberian vaksinnya masih ditunda,” tambah Mundrikatun.
Sementara sisanya, sebanyak 351 nakes yang sudah terdaftar E-Tiket Kemenkes, sampai Kamis (28/1/2021) tidak hadir untuk mendapatkan vaksin Covid-19. Mereka yang belum hadir, masih dilakukan konfirmasi. Penyelesaian program vaksinasi tahap pertama ini diharapkan selesai dalam pekan ini. Sabtu (1/2/2021) diharapkan semua Nakes yang memiliku E-Tiket Kemenkes bisa divaksinasi.
Reporter: Budi Erje
Editor: Supriyadi