Vaksinasi Covid-19 Tahap I, Jepara Peringkat Lima Jateng
Budi Santoso
Kamis, 11 Februari 2021 15:25:07
MURIANEWS, Jepara – Kabupaten Jepara berhasil menduduki peringkat lima Jawa Tengah dalam program vaksinasi Covid-19 tahap pertama. Itu terjadi setelah capaian vaksinasi di Kota Ukir mencapai 88,32 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Jepara, Mundrikatun menyatakan, sesuai dengan data yang dikeluarkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, per-tanggal 10 Februari 2021, capaian vaksinasi Jepara mencapai 88,32 persen, di bawah Sukoharjo, Klaten, Semarang, dan Boyolali.
Hanya saja, jika didasarkan pada waktu pelaksanaan, Jepara bahkan melampauai Kota Semarang dan Solo, yang sudah memulai vaksinasi dua pekan lebih awal.
“
Alhamdulillah, untuk tahap pertama vaksinasi di Kabupaten Jepara menempati urutan kelima terbaik di Jateng. Tentu saja ini harus terus dipertahankan. Kami sampaikan terima kasih atas capaian ini kepada semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan program ini,” kata Mudrikatun, Kamis (11/2/2021).
Sedangkan untuk penyuntikan dosis kedua, pelaksanaan vaksinasi di Jepara sudah dimulai pada awal pekan lalu. Rencananya untuk penyuntikan dosis ke dua vaksin Covid-19 di Jepara akan selesai pada Sabtu (13/1/2021). Sejauh ini, untuk progress penyuntikan dosis kedua ini, Jepara masuk ke peringkat 16 se-Jawa Tengah.
Sesuai dengan ketentuan, untuk sasaran vaksinasi Covid-19, secara bertahap dimulai untuk tenaga kesehatan, pelayan publik, masyarakat rentan seara geospasial sosial dan ekonomi, masyarakat umum dan pelaku ekonomi, serta masyarakat rentan lainnya (lansia). Total di Jawa Tengah sendiri diperkirakan ada 24.507.421 orang.
Sedangkan untuk vaksinasi petugas publik, diperkirakan akan ada sebanyak 17.857 orang. Termasuk pendidik (guru dan dosen), pedagang pasar, tokoh agama, wakil rakyat, pejabat negara, pegawai pemerintah, keamanan, pelayan publik, transportasi, dan atlet.
Sedangkan untuk vaksinasi petugas publik, diperkirakan akan ada sebanyak 17.857 orang. Termasuk pendidik (guru dan dosen), pedagang pasar, tokoh agama, wakil rakyat, pejabat negara, pegawai pemerintah, keamanan, pelayan publik, transportasi, dan atlet.“Termasuk dalam hal ini adalah para wartawan dan pekerja media, akan masuk dalam program tahap ke dua pemberian vaksin Covid-19 ini. Di Jepara proses pendataan juga sudah dimulai, untuk diajukan ke Kemenkes, ” tambah Mudrikatun.Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Jepara Moh Ali mengatakan, Jepara saat ini mencatat peningkatan dalam upaya penanganan Covid-19. Setelah sebelumnya berada di zona merah, saat ini Jepara sudah kembali masuk ke zona oranye dengan resiko sedang.Peningkatan ini diharapkan bisa terus berlanjut sehingga Jepara bisa menjadi wilayah dalam kategori kuning dengan resiko penularan rendah, dan berangsur menjadi zona hijau. Pihaknya menyatakan kerja kerasa dari seluruh bagian masih harus terus dilakukan bersama-sama.Sampai Kamis (11/2/2021), jumlah warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Jepara masih mencapai 1.086 orang (18,34 persen). Sebanyak 4.454 orang (75,24 persen) sudah dinyatakan sembuh dan sebanyak 380 orang (6,42 persen) meninggal dunia. Reporter: Budi ErjeEditor: Supriyadi
[caption id="attachment_206539" align="alignleft" width="880"]

Bupati Jepara Dian Kristiandi disuntik vaksin yang kedua di RSUD Kartini Jepara. (MURIANEWS/Budi Erje)[/caption]
MURIANEWS, Jepara – Kabupaten Jepara berhasil menduduki peringkat lima Jawa Tengah dalam program vaksinasi Covid-19 tahap pertama. Itu terjadi setelah capaian vaksinasi di Kota Ukir mencapai 88,32 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Jepara, Mundrikatun menyatakan, sesuai dengan data yang dikeluarkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, per-tanggal 10 Februari 2021, capaian vaksinasi Jepara mencapai 88,32 persen, di bawah Sukoharjo, Klaten, Semarang, dan Boyolali.
Hanya saja, jika didasarkan pada waktu pelaksanaan, Jepara bahkan melampauai Kota Semarang dan Solo, yang sudah memulai vaksinasi dua pekan lebih awal.
“
Alhamdulillah, untuk tahap pertama vaksinasi di Kabupaten Jepara menempati urutan kelima terbaik di Jateng. Tentu saja ini harus terus dipertahankan. Kami sampaikan terima kasih atas capaian ini kepada semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan program ini,” kata Mudrikatun, Kamis (11/2/2021).
Sedangkan untuk penyuntikan dosis kedua, pelaksanaan vaksinasi di Jepara sudah dimulai pada awal pekan lalu. Rencananya untuk penyuntikan dosis ke dua vaksin Covid-19 di Jepara akan selesai pada Sabtu (13/1/2021). Sejauh ini, untuk progress penyuntikan dosis kedua ini, Jepara masuk ke peringkat 16 se-Jawa Tengah.
Sesuai dengan ketentuan, untuk sasaran vaksinasi Covid-19, secara bertahap dimulai untuk tenaga kesehatan, pelayan publik, masyarakat rentan seara geospasial sosial dan ekonomi, masyarakat umum dan pelaku ekonomi, serta masyarakat rentan lainnya (lansia). Total di Jawa Tengah sendiri diperkirakan ada 24.507.421 orang.
Sedangkan untuk vaksinasi petugas publik, diperkirakan akan ada sebanyak 17.857 orang. Termasuk pendidik (guru dan dosen), pedagang pasar, tokoh agama, wakil rakyat, pejabat negara, pegawai pemerintah, keamanan, pelayan publik, transportasi, dan atlet.
“Termasuk dalam hal ini adalah para wartawan dan pekerja media, akan masuk dalam program tahap ke dua pemberian vaksin Covid-19 ini. Di Jepara proses pendataan juga sudah dimulai, untuk diajukan ke Kemenkes, ” tambah Mudrikatun.
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Jepara Moh Ali mengatakan, Jepara saat ini mencatat peningkatan dalam upaya penanganan Covid-19. Setelah sebelumnya berada di zona merah, saat ini Jepara sudah kembali masuk ke zona oranye dengan resiko sedang.
Peningkatan ini diharapkan bisa terus berlanjut sehingga Jepara bisa menjadi wilayah dalam kategori kuning dengan resiko penularan rendah, dan berangsur menjadi zona hijau. Pihaknya menyatakan kerja kerasa dari seluruh bagian masih harus terus dilakukan bersama-sama.
Sampai Kamis (11/2/2021), jumlah warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Jepara masih mencapai 1.086 orang (18,34 persen). Sebanyak 4.454 orang (75,24 persen) sudah dinyatakan sembuh dan sebanyak 380 orang (6,42 persen) meninggal dunia.
Reporter: Budi Erje
Editor: Supriyadi