Sabtu, 22 November 2025


Kabid Fasilitasi Perdagangan dan Promosi pada Dinas Perdaganga Kudus , Imam Prayitno mengatakan, rencana awal pembangunan trade center itu diperkirakan menelan biaya hingga  Rp 30 miliar. Itu adalah perkiraan ideal mulai dari awal hingga penyelesaian dan penempatan.

"Tetapi realisasinya diluar perkiraan kami. Tahap pertama, anggaran yang digelontorkan hanya Rp 12, 46 miliar. Sedangkan untuk pembangunan tahap dua, kami mengusulkan Rp 6 miliar, tapi hanya direalisasikan Rp  1 miliar," ungkap Imam saat ditemui di kantornya, Senin (9/4/2018).

Menurutnya, usulan anggara  Rp 6 miliar itu sudah di minimalkan dari rencana awal. Mengingat, pembangunan sudah memasuki tahap akhir, sehingga perlu ada suntikan dana. Dengan begitu, trade center bisa digunakan sebagai ruang pameran dan promosi produk unggulan Kudus.

"Melihat realisasi anggaran yang hanya segitu (1 miliar), kami tidak bisa menjanjikan kapan trade center itu akan rampung. Yang pasti, dana itu akan kami pergunakan untuk melanjutkan pembangunan," imbuhnya.

Dia menggambarkan, apabila pembangunan trade center ini rampung dan sudah bisa di gunakan untuk pameran maupun promosi produk unggulan, kedepan Kabupaten Kudus akan semakin maju. Sebab, di beberapa daerah lain sudah memiliki pusat perdagangan unggulan dan suksea mempromosikannnya."Karena itulah, kami tidak main-main menggarap trade center ini. Kami akan berupa maksimal untuk menyelesaikan pembangunan dan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan. Apabila semuanya sudah lengkap, nanti akan kami buka," tegasnya.Ditanya tentang rentan waktu penyelesaian pembangunan tahap dua, dia mengaku tidak bisa memastikan. Hanya, dia berusaha dengan anggaran yang seadanya, pengerjaan bisa dilakukan semaksimal mungkin."Kita sama-sama berusaha untuk menyelesaikan trade center itu. Mekipun dengan anggaran yang seadanya, pembangunan akan tetap kami lanjutkan," tandasnya.Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler