Ribuan Koperasi di Pati Tak Jelas Juntrungnya
Cholis Anwar
Jumat, 4 Mei 2018 15:25:45
Plt Kepala Dinkop dan UMKM Pati Ahmad Kurnia mengatakan, semakin banyak koperasi dan UMKM yang berkembang di Pati, tentu itu semakin baik. Hanya saja, prosedur dan legalitasnya juga harus dilengkapi.
“Kami sudah melakukan verifikasi ulang untuk jumlah koperasi dan UMKM di Pati. Khusus untuk koperasi, rata-rata bergerak di bidang simpan pinjam. Sedangkan yang bergerak di bidang pembinaan UMKM, sangat minim sekali,” ungkapnya.
Selanjutnya, untuk koperasi yang dalam verifikasi ternyata tidak sesuai prosedur dan belum melakukan RAT, maka akan diberikan surat peringatan. Akan tetapi, apabila surat itu tetap tidak diindahkan, maka akan ada tindakan tegas dari Dinkop dan UMKM Pati, yakni akan dilakukan penertiban bahkan sampai penutupan.
“Ini merupakan upaya kami agar koperasi di pati lebih tertata, lebih transparan dan mempunyai legalitas yang jelas,” katanya.
Lebih dari itu, dia juga meminta kepada koperasi untuk pro terhadap UMKM di Kabupaten Pati. Mengingat, pemberdayaan UMKM saat ini snagat penting, sehingga dukungan dari koperasi juga dibutuhkan.“Pada prinsipnya adalah sama-sama menguntungkan. Jadi, pihak koperasi untung, UMKM juga untung karena saling membantu. Koperasi jangan hanya menyediakan jasa simpan pinjam saja, tetapi pengembangan UMKM juga perlu diperhatikan,” ujarnya.Dia mengaku, sejauh ini sudah banyak koperasi yang mencari keuntungan secara sepihak. Bahkan, ketika sudah mendapatkan keuntungan maksimal, banyak uang nasabah yang dibawa kabur.“Untuk itu, proses perizinan akan kami perketat. Sedangkan untuk proses pelaksanaannya juga akan kami kawal,” tandasnya.
Editor : Ali Muntoha
Murianews, Pati - Keberadaan ribuan koperasi yang ada di Kabupaten Pati, menjadi catatan tersendiri bagi Dinas Koperasi dan Usaha Makro, Kecil dan Menengah (UMKM) Pati. Sebab, sejauh ini yang sudah melaporkan Rapat Anggota Tahunan (RAT) hanya 185 koperasi, sementara sisanya belum ada kejelasan.
Plt Kepala Dinkop dan UMKM Pati Ahmad Kurnia mengatakan, semakin banyak koperasi dan UMKM yang berkembang di Pati, tentu itu semakin baik. Hanya saja, prosedur dan legalitasnya juga harus dilengkapi.
“Kami sudah melakukan verifikasi ulang untuk jumlah koperasi dan UMKM di Pati. Khusus untuk koperasi, rata-rata bergerak di bidang simpan pinjam. Sedangkan yang bergerak di bidang pembinaan UMKM, sangat minim sekali,” ungkapnya.
Selanjutnya, untuk koperasi yang dalam verifikasi ternyata tidak sesuai prosedur dan belum melakukan RAT, maka akan diberikan surat peringatan. Akan tetapi, apabila surat itu tetap tidak diindahkan, maka akan ada tindakan tegas dari Dinkop dan UMKM Pati, yakni akan dilakukan penertiban bahkan sampai penutupan.
“Ini merupakan upaya kami agar koperasi di pati lebih tertata, lebih transparan dan mempunyai legalitas yang jelas,” katanya.
Lebih dari itu, dia juga meminta kepada koperasi untuk pro terhadap UMKM di Kabupaten Pati. Mengingat, pemberdayaan UMKM saat ini snagat penting, sehingga dukungan dari koperasi juga dibutuhkan.
“Pada prinsipnya adalah sama-sama menguntungkan. Jadi, pihak koperasi untung, UMKM juga untung karena saling membantu. Koperasi jangan hanya menyediakan jasa simpan pinjam saja, tetapi pengembangan UMKM juga perlu diperhatikan,” ujarnya.
Dia mengaku, sejauh ini sudah banyak koperasi yang mencari keuntungan secara sepihak. Bahkan, ketika sudah mendapatkan keuntungan maksimal, banyak uang nasabah yang dibawa kabur.
“Untuk itu, proses perizinan akan kami perketat. Sedangkan untuk proses pelaksanaannya juga akan kami kawal,” tandasnya.
Editor : Ali Muntoha