Nanak Ketupat, Rumah warga Wesa Kembang, Pati Ini Ludes Terbakar
Cholis Anwar
Kamis, 21 Juni 2018 16:57:25
Kapolres Pati AKBP Uri Nartanti melalui Kapolsek Dukuhseti AKP Sunaryo mengatakan, berdasarkan keterangan dari saksi, yakni Supardi yang merupakan tetangga korban, pada saat itu korban sedang memasak ketupat dengan menggunakan kayu bakar.
Kemudian sekitar pukul 08.00 WIB, korban pergi ke depan rumah untuk mencuci ikan bandeng yang rencananya akan dijadikan lauk ketupat. Selanjutnya pada pukul 09.00 WIB, saksi melihat rumah korban keluar asap.
“Merasa penasaran, saksi kemudian mendatangi rumah korban dan ditemukan api sudah membakar sebagian rumah korban,” ungkapnya.
Melihat api tersebut, saksi kemudian berteriak dan meminta bantuan warga sekitar untuk membantu memadamkan kobaran api. Tak lama, warga berdatangan dan membantu memadamkan api dengan peralatan seadanya.
Sekitar satu setengah jam kemudian, yakni pada pukul 10.30 Wib, api berhasil dipadamkan. Hanya, kondisi rumah sudah ludes terbakar karena rumah tersebut terbuat dari anyaman bamboo sehingga mudah terbakar.“Atap rumah terbuat dari daun lumbia alias welid. Panjang rumah 6 meter dengan lebar 4 meter dan tinggi 2,5 meter,” imbuhnya.Akibat musibah kebakaran tersebut, kerugian material yang ditanggung korban diperkirakan mencapai Rp 20 juta.
Editor : Supriyadi
Murianews, Pati - Diduga karena memasak kupat untuk lebaran dengan menggunakan kayu, rumah milik Ramijah warga Dukuh Tambakjati Desa Kembang RT 09 RW 03 Kecamatan Tambakromo, ludes terbakar, Kamis (21/6/2018). Untungnya tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut.
Kapolres Pati AKBP Uri Nartanti melalui Kapolsek Dukuhseti AKP Sunaryo mengatakan, berdasarkan keterangan dari saksi, yakni Supardi yang merupakan tetangga korban, pada saat itu korban sedang memasak ketupat dengan menggunakan kayu bakar.
Kemudian sekitar pukul 08.00 WIB, korban pergi ke depan rumah untuk mencuci ikan bandeng yang rencananya akan dijadikan lauk ketupat. Selanjutnya pada pukul 09.00 WIB, saksi melihat rumah korban keluar asap.
“Merasa penasaran, saksi kemudian mendatangi rumah korban dan ditemukan api sudah membakar sebagian rumah korban,” ungkapnya.
Melihat api tersebut, saksi kemudian berteriak dan meminta bantuan warga sekitar untuk membantu memadamkan kobaran api. Tak lama, warga berdatangan dan membantu memadamkan api dengan peralatan seadanya.
Sekitar satu setengah jam kemudian, yakni pada pukul 10.30 Wib, api berhasil dipadamkan. Hanya, kondisi rumah sudah ludes terbakar karena rumah tersebut terbuat dari anyaman bamboo sehingga mudah terbakar.
“Atap rumah terbuat dari daun lumbia alias welid. Panjang rumah 6 meter dengan lebar 4 meter dan tinggi 2,5 meter,” imbuhnya.
Akibat musibah kebakaran tersebut, kerugian material yang ditanggung korban diperkirakan mencapai Rp 20 juta.
Editor : Supriyadi