Kamis, 20 November 2025


Kepala Balai Penelitian Lingkungan Pertanian (Balingtan) Pati Asep Nugraha Ardiwinata mengaku, menemukan ide tersebut dengan secara tiba-tiba.

Bahkan, dia mengaku, dengan menggunakan alat bantu sederhana, yakni botol minyak, handphone, aplikasi ligh sensor yang ada di android dan laser. Keempat alat tersebut akan bisa mendeteksi tingkat pencemaran lingkungan.

Lebih lanjut, cara penggunananya adalah memasukkan salah satu produk yang tercemar ke dalam botol minyak.

Kemudian, produk tersebut ditaruh, tetap di depan handphone yang mempunyai daya sensor berupa infra merah. Setelah itu, senter botol tersebut dengan menggunakan laser, tentunya dengan posisi aplikasi light sensor sudah terbuka.

“Setelah itu, maka akan muncul data berapa persen tingkat pencemaran dari produk tercemar yang ada di dalam botol minyak tersebut. ketika sudah diketahui, maka para petani bisa juga mendeteksi produk kimia menggunakan cara yang sederhana itu,” ungkapnya, Selasa (3/7/2018).Dia mengaku, untuk mengetahui cara tersebut, dia membutuhkan waktu 10 menit pada saat di rumah. Awalnya, dia merasa gelisah dengan adanya produk-produk kimia yang bisa mencemari lingkungan. Tetapi, banyak masyarakat yang tidak tahu efek samping dari bahan kimia itu.Untuk itulah, setidaknya dengan cara tersebut, masyarakat bisa mengetahui kadar pencemaran lingkungan yang diakibatkan dari bahan kimia itu. Sehingga, masyarakat dalam memilih produk, itu bisa lebih berhati-hati, terutama adalah produk-produk pertanian.“Semua alat bantu itu kan ada di sekitar kita. Kalau teknologinya sendiri memang ada, tetapi harganya mahal. Kalau kita bisa mendeteksi pencemaran lingkungan dengan bahan yang ada di sekitar kita, tentunya itu akan lebih mudah,” tegasnya.Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler