Diklatsar Banser Pati Ajak Masyarakat Pati Waspadai Kelompok Anti-Pancasila

Murianews, Pati - Tak terbendungnya arus informasi saat ini, menjadi komponen penting untuk meningkatkan sensifitas masyarakat, terutama informasi maupun ajakan dari pihak-pihak yang anti-Pancasila. Kewaspadaan masyarakat terhadap kelompok intoleran harus ditingkatkan di semua wilayah, terutama di daerah perbatasan. Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Pati Itqonul Hakim mengatakan, tantangan bangsa semakin besar karena ada upaya kelompok tertentu untuk mengganti Pancasila sebagai dasar negara dan merong-rong keutuhan NKRI. “Kita harus meneguhkan bersama nilai-nilai kebangsaan untuk ikut membesarkan bangsa ini,” ujarnya di sela-sela pembukaan Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) Banser X-7 Pati dan Pelatihan Kader Dasar (PKD) Ansor  di TPQ At Taqwa Desa Pakem, Kecamatan Sukolilo, Sabtu (14/7/2018). Dalam pelatihan itu, sebanyak 250 kader ambil bagian. Tampak hadir Ketua Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Sukolilo KH Miftahudin dan Kepala Desa (Kades) Pakem Yanto. Menurut Itqon, wilayah perbatasan perlu mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Mengingat, wilayah terluar sering terkendala akses, baik informasi maupun infrastruktur. Karena itu, potensi dimasuki pengaruh buruk dari pihak luar relatif terbuka. Pakem merupakan salah satu desa terluar di Pati. Wilayahnya berbatasan langsung dengan Desa Taruman, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan. Sebagian besar wilayahnya merupakan dataran tinggi yanh menjadi bagian dari bentang Pegunungan Kendeng. Sementara, PC Ansor Pati mengencarkan pengkaderan. Tahun ini, pihaknya menargetkan dapat merekrut lebih dari 1.000 Banser. “Setidaknya sampai Agustus sudah terlaksana empat kali pengkaderan dan dapat merekrut paling tidak 1.000 kader Banser baru. Setelah di Pakem, pengkaderan akan disusul di Desa Maitan, Kecamatan Tambakromo, Margoyoso,dan Tayu,” tandasnya. Editor: Supriyadi