Kamis, 20 November 2025


Kepala BPBD Pati Sanusi Siswoyo mengatakan, jumlah desa yang terdampak kekeringan sudah mencapai 82 desa di 10 Kecamatan. Jumlah itu relatif berkurang apabila dibandingkan pada musim kemarau tahun 2017 lalu. Pada saat itu, jumlah desa terdampak sebanyak 93 desa di 10 Kecamatan.

“Semoga saja musim kemarau tahun ini bisa cepat selesai. Setiap hari, kami sudah menyalurkan bantuan air bersih di desa-desa yang mengajukan permohonan. Kami akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan air bersih itu hingga tidak ada lagi warga yang terdampak kekeringan,” ungkapnya saat dihubungi, Selasa (28/8/2018).

Dia mengaku, setiap hari memang ada permohonan droping air bersih dari warga. Dalam satu hari, terkadang tidak hanya satu desa yang di dropping air bersih, bahkan sampai tiga desa sekaligus.

“Untuk hari ini, kami sudah melakukan droping di Dukuh Nelu, Desa Puluhantengah, Kecamatan Jaken. Di desa tersebut, setidaknya ada 200 kepala kelarga (kk) yang semuanya membutuhkan air bersih. Sehingga kami menggelontorkan 5000 liter untuk mereka,” imbuhnya.
Dia melanjutkan, 10 kecamatan yang terdampak kekeringan itu adalah Kecamatan Gabus, Winong, Pucakwangi, Kayen, Sukolilo, Jakenan, Jaken, Tambakromo, Batangan, dan Margorejo. Namun jika kemarau cukup panjang bukan tidak mungkin bisa meluas.Dia berharap, potensi rawan kekeringan itu tidak semakin meluas. Meski begitu pihaknya akan tetap menyiagakan posko bencana maupun berkoordinasi dengan kepala desa yang rawan kekeringan.“Berbagai langkah upaya di internal pun telah kami lakukan. Seperti di Kantor BPBD sendiri sekarang ini telah dibangun tandon air sehingga bisa digunakan untuk menyimpan dan menyalurkan bilamana dibutuhkan air bersih,” tandasnya.Editor : Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler