Dua Siswa MA Salafiyah Pati Raih Medali HKIMO di Hongkong
Cholis Anwar
Kamis, 6 September 2018 17:01:05
Untuk mendapatkan juara, keduanya harus bersaing dengan 144 peserta dari sejumlah Negara di dunia. Kesempatan itupun tidak dating begitu saja, awalnya kedua siswi madrasah itu harus mengikuti Head Round Internasional yang digelar di Indonesia pada Mei lalu. Rupanya mereka berhasil lolos dan mendapatkan tiket ke final round di Hongkong.
“Awalnya saya kurang percaya diri karena baru kali pertama ikut kejuaraan di luar negeri. Bahkan di hari pertama sempat ketinggalan bus jemputan lantaran salah satu paspor teman dari Indonesia ketinggalan di kamar. Untungnya saat itu bertemu salah seorang warga Negara Indonesia (WNI) sehingga bisa meminjam telepon untuk menghubungi pendamping dari kontingen Indonesia,” terang Auliya.
Kendala dalam kompetisi itupun tak berhenti begitu saja, mereka sempat panik lantaran soalnya menggunakan Bahasa Inggris yang diterjemahkan ke Bahasa Cina. Namun untungnya bisa mengerjakan dan meraih hasli terbaik.
“Awalnya kami kira ada terjemahan ke bahasa asal peserta atau Bahasa Indonesia ternyata malah ke bahasa Cina,”ujarnya.Abdul Kafi, kepala MA. Salafiyah Kajen Pati mengatakan cukup bangga siswanya mampu berprestasi di ajang internasional. Pihaknya memang megnutamakan program peningkatan kualitas dan prestasi anak didiknya secara material maupun non material. Termasuk memberi kesempatan mengikuti kompetisi di bidang apapun sepertinya halnya olimpiade tersebut.“Lembaga akan selalu mendukung untuk meningkatkan prestasi anak didik, bukti keberhasilan di Hongkong ini adalah sesuatu yang membanggakan dan buah dari sebuah proses yang serius untuk mencetak generasi muda yang berprestasi,” tutupnya.
Editor: Supriyadi
Murianews, Pati - Prestasi membanggakan kembali dipersembahkan untuk Kabupaten Pati. Adalah Siti Rohmah dan Fadhilatul Auliya, dua siswa Madrasah Aliyah (MA) Salafiyah, Margoyoso yang berhasil merebut medali perunggu dan juara harapan dalam kejuaraan bergengsi Hongkong Internasional Mathematic Olimpiade (HKIMO) 2018.
Untuk mendapatkan juara, keduanya harus bersaing dengan 144 peserta dari sejumlah Negara di dunia. Kesempatan itupun tidak dating begitu saja, awalnya kedua siswi madrasah itu harus mengikuti Head Round Internasional yang digelar di Indonesia pada Mei lalu. Rupanya mereka berhasil lolos dan mendapatkan tiket ke final round di Hongkong.
“Awalnya saya kurang percaya diri karena baru kali pertama ikut kejuaraan di luar negeri. Bahkan di hari pertama sempat ketinggalan bus jemputan lantaran salah satu paspor teman dari Indonesia ketinggalan di kamar. Untungnya saat itu bertemu salah seorang warga Negara Indonesia (WNI) sehingga bisa meminjam telepon untuk menghubungi pendamping dari kontingen Indonesia,” terang Auliya.
Kendala dalam kompetisi itupun tak berhenti begitu saja, mereka sempat panik lantaran soalnya menggunakan Bahasa Inggris yang diterjemahkan ke Bahasa Cina. Namun untungnya bisa mengerjakan dan meraih hasli terbaik.
“Awalnya kami kira ada terjemahan ke bahasa asal peserta atau Bahasa Indonesia ternyata malah ke bahasa Cina,”ujarnya.
Abdul Kafi, kepala MA. Salafiyah Kajen Pati mengatakan cukup bangga siswanya mampu berprestasi di ajang internasional. Pihaknya memang megnutamakan program peningkatan kualitas dan prestasi anak didiknya secara material maupun non material. Termasuk memberi kesempatan mengikuti kompetisi di bidang apapun sepertinya halnya olimpiade tersebut.
“Lembaga akan selalu mendukung untuk meningkatkan prestasi anak didik, bukti keberhasilan di Hongkong ini adalah sesuatu yang membanggakan dan buah dari sebuah proses yang serius untuk mencetak generasi muda yang berprestasi,” tutupnya.
Editor: Supriyadi