Peduli Kekeringan, Forkopinda Pati Bagikan Sembilan Tangki Air Bersih
Cholis Anwar
Rabu, 26 September 2018 15:10:46
Bupati Pati Haryanto mengatakan, sampai pada akhir September, hujan masih belum turun juga. Sehingga, pemkab memang berkewajiban untuk menyalurkan bantuan air bersih kepada warga yang membutuhkan. Penyalurkan tidak hanya dilakukan kali ini saja, tetapi sebelumnya dari pihak Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah (BPBD) Pati juga sudah menyalurkan.
“Ada pihak-pihak yang terkait untuk memberikan bantuan air bersih ini. kami harap, bantuan ini bisa dimanfaatkan masyarakat dengan baik. Apalagi sampai saat ini belum juga turun hujan, sehingga masyarakat harus bisa menghemat air ini,” ungkapnya, Rabu (26/9/2018).
Warga yang mendapatkan bantuan air bersih itu juga mengaku sangat senang. Apalagi volume air yang diberikan kali ini tergolong banyak, sehingga bisa untuk persediaan sepekan kedepan. mereka berbondong-bondong membawa tempat penyimpanan air untuk diantrikan saat pembaian air bersih tersebut.
“Sangat senang sekali. Apalagi saat ini kan musimnya sedang panas tinggi, air sudah pasti kekurangan. Alhamdulillah ada pemerintah selalu memberikan bantuan, sehingga kami yang terdampak kekeringan ini, kebutuhan air bersih tetap ada meskipun tidak seperti biasanya,” ungkap Rusmini (47) salah seorang warga Desa Kedumulyo.
Lebih dari itu, akibat musim kemarau pnjang ini, para petani di desa setempat juga berhenti dari aktifiasnya. Sebab, lahan persawahan yang biasanya ditanami padi, saat ini kodisinya mongering, bahkan sudah mulai retak. Terlebih, sebagian besar sawah mereka adalah lahan tadah hujan. praktis, kalau misim kemarau tiba, lahan tidak bisa difungsikan.“Kalau kondisinya seperti itu, kan tidak bisa ditanami. Paling-paling hanya bisa dibajak, persiapakn kalau sewaktu-waktu terjadi hujan, bisa lagsung ditanami,” imbuhnya.Sebagaimana diketahui, sampai saat ini tercatat sudah ada 81 desa yang tersebar di sepuluh kecamatan yang telah terdampak kekeringan. Sembilan kecamatan itu seperti Kecamatan Gabus, Winong, Pucakwangi, Tambakromo, Jakenan, Jaken, Kayen, Juwana, Pati Kota dan Batangan. Dari data itu tercatat sedikitnya ada 97.543 jiwa yang terdampak bencana kekeringan.
Editor: Supriyadi
Murianews, Pati - Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopinda) Kabupaten Pati menyalurkan sembilan tangki bantun air bersih kepada warga yang terdampak kekeringan. Rinciannya, lima tangki untuk Desa Kedungmulyo, Kecamatan Jakenan dan empat tangki di salurkan di Desa Srimulyo, Kecamatan Winong.
Bupati Pati Haryanto mengatakan, sampai pada akhir September, hujan masih belum turun juga. Sehingga, pemkab memang berkewajiban untuk menyalurkan bantuan air bersih kepada warga yang membutuhkan. Penyalurkan tidak hanya dilakukan kali ini saja, tetapi sebelumnya dari pihak Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah (BPBD) Pati juga sudah menyalurkan.
“Ada pihak-pihak yang terkait untuk memberikan bantuan air bersih ini. kami harap, bantuan ini bisa dimanfaatkan masyarakat dengan baik. Apalagi sampai saat ini belum juga turun hujan, sehingga masyarakat harus bisa menghemat air ini,” ungkapnya, Rabu (26/9/2018).
Warga yang mendapatkan bantuan air bersih itu juga mengaku sangat senang. Apalagi volume air yang diberikan kali ini tergolong banyak, sehingga bisa untuk persediaan sepekan kedepan. mereka berbondong-bondong membawa tempat penyimpanan air untuk diantrikan saat pembaian air bersih tersebut.
“Sangat senang sekali. Apalagi saat ini kan musimnya sedang panas tinggi, air sudah pasti kekurangan. Alhamdulillah ada pemerintah selalu memberikan bantuan, sehingga kami yang terdampak kekeringan ini, kebutuhan air bersih tetap ada meskipun tidak seperti biasanya,” ungkap Rusmini (47) salah seorang warga Desa Kedumulyo.
Lebih dari itu, akibat musim kemarau pnjang ini, para petani di desa setempat juga berhenti dari aktifiasnya. Sebab, lahan persawahan yang biasanya ditanami padi, saat ini kodisinya mongering, bahkan sudah mulai retak. Terlebih, sebagian besar sawah mereka adalah lahan tadah hujan. praktis, kalau misim kemarau tiba, lahan tidak bisa difungsikan.
“Kalau kondisinya seperti itu, kan tidak bisa ditanami. Paling-paling hanya bisa dibajak, persiapakn kalau sewaktu-waktu terjadi hujan, bisa lagsung ditanami,” imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, sampai saat ini tercatat sudah ada 81 desa yang tersebar di sepuluh kecamatan yang telah terdampak kekeringan. Sembilan kecamatan itu seperti Kecamatan Gabus, Winong, Pucakwangi, Tambakromo, Jakenan, Jaken, Kayen, Juwana, Pati Kota dan Batangan. Dari data itu tercatat sedikitnya ada 97.543 jiwa yang terdampak bencana kekeringan.
Editor: Supriyadi