Jumat, 21 November 2025


Kasi Cagar Budaya dan Tradisi Sejarah pada Dinas Pendidikan dan kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pati, Trevita Puspita Hadi mengatakan, festival permainan rakyat itu juga sebagai upaya untuk mengenali dan mengenalkan kembali berbagai tradisi dan prmainan rakyat yang pernah ada dan masih berkembang di masyarakat.

“Alhamdilillah para peserta yang terdiri dari siswa sekolah dasar dari masing-masing kecamatan se-Kabupaten Pati sangat antusias untuk mengikuti festival ini. Kami lihat, dari masing-masing sekolah jug menampilkan permainan yang berbada-beda,” ungkapnya.

Dalam festival itu, mereka menampilkan dolanan anak-anak zaman dulu, seperti gedrik, lompat karet, egrang dan berbagai permainan lainnya. Mereka juga nampak gembira dan seperti tidak ada beban pada saat pementasan.

Sistem penilaiannya, akan diambil tim terbaik satu sampai tiga yang akan mendapatkan hadiah berupa piala, piagam dan uang pembinaan.

“Untuk tim penilai, kami juga sudah memasrahkan kepada juri  yang merupakan pakar seni di Kabupaten Pati. Siapapun yang nanti akan menjadi juara dan yang akan tersisiskan, kami harap mereka tetap menjaga permainan rakyat tradisional ini dengan baik. lebih-lebih apabila mereka berkenan untuk melestarikan,” tandasnya.Laila Puspita Sari salah satu peserta mengaku sangat senang karena bisa bermain bersama dengan kawan sejawatnya. Meskipun konsepnya perlombaan, tetapi ketika dirinya tmpil, dia merasa seperti bermain biasa, sehingga tidak ada rasa grogi ataupun takut ketika berada di panggung.“Senang sekali. Karena saya tidak pernah bermain seperti ini, ya baru kali ini bisa bermain dengan teman-teman,” ungkapnya.Ketika ditanya tentang permainanhya sehari-hari, dirinya mengaku lebih banyak bermain di rumah dan belajar. Bahkan, dia juga jarang bermain dengan teman-temannya, ketika tidak berada di sekolah.Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler