Rabu, 19 November 2025


Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislautkan) Kabupaten Pati Edy Martono mengatakan, proses pembangunan saat ini memang berhenti. Sebab, dana untuk reklamasi saja, sata ini sudah habis. Atas dasar itu, pihaknya harus mengajukan anggaran ke pemerintah pusat untuk membangun sentra industri perikanan di Juwana itu.

“Kami sudah menyerahkan surat usulan dana ke pemerintah pusat sebanyak Rp 70 Miliar dari APBN 2019. Semoga saja usulan itu dapat terealisasi, sehingga pembangunan sentra industri perikanan maupun kolam tambat kapal bisa terus berlanjut,” ungkapnya saat ditemui, Selasa (2/10/2018).

Menurutnya, usulan anggaran sebanyak Rp 70 mliiar itu juga tidak bisa menyelesaikan keseluruhan dari proyek pembangunan kolam tambat kapal. Sebab, untuk reklamasi dan pengurugan lahan seperempat hektar saja, sudah menghabiskan dana Rp 1 miliar. Apabila di kalikan dengan luas lahan, yakni 12 hektare, tentunya separuh anggaran itu akan habis untuk pengurugan saja.

“Itu baru pengurukan, belum pembangunan lain, seperti tempat pelelangan ikan, pembangunan kolam tambat kapal, perkantoran dan lain seabgainya. Sehingga dana Rp 70 miliar itu nanti hanya cukup untuk membuat infrastruktur dasar saja,” imbuh Edy.
Mutlak, lanjut Edy, pembangunan kolam tambat kapal dan juga sentra industri perikanan ini memang perlu menggandeng investor. Mengingat, apabila fasilitas lahan sudah disediakan oleh pemkab, nantinya akan banyak investor yang akan bergabung.“Kalau kita yang membangun sendiri, tidak kuat, anggarannya tidak cukup, karena estimasinya sampai triliyunan rupiah. Maka dari itu, solusianya nanti memang menggandeng investor. Sementara lahan, tetap dikelola pemda,” tegasnya.Dirinya menyakinkan, apabila sentra industri perikanan dan kolam tambat kapal ini nanti sudah selesai, perekonomian masyarakat akan semakin meningkat. Bahkan, tidak menutup kemungkinan Pati bisa menjadi kota minapolitan.Editor : Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler