Peringati Hari Santri, Siswa di Pati Ini Galang Bantuan untuk Palu
Cholis Anwar
Senin, 22 Oktober 2018 10:42:40
Sembari mengedarkan kardus dan keliling di rumah-rumah warga setempat, mereka menyuarakan pentingnya solidaritas kepada sesama sembari menyanyikan lagu
hubbul wathon. Mereka nampak semangat menggalang bantuan itu.
Ketua Ikatan Siswa Siswi Lutuhfu Ulum (ISSLU) Nur Kholis (17) mengatakan, usai melakukan upacara peringatan hari santri, para santri kemudian berkeliling sambil membawa kotak yang terbuat dari kardus untuk menggalang bantuan. Nantinya, bantuan itu akan diberikan kepada warga Palu dan Donggala yng terdampak musibah gempa.
“Perayaan hari santri, bagi kami memang harus dimaknai secar positif, terutama untuk menggalang bantuan. Memang ini adalah nuansa suka cita bagi para santri, tetapi kami juga ingin menunjukkan suka cita itu melalui penggalangan bantuan untuk korban gempa Palu,” ungkapnya usai upaycara, Senin (22/10/2018).
[caption id="attachment_150672" align="alignnone" width="715"]

Siswa MA NU Luthful Ulum Pasucen memperlihatkan kotak penggalangan bantuan untuk Palu yang akan digunakan untuk menggalang dana. (MuriaNewsCom/Cholis Anwar)[/caption]
Menurutnya, sesuai dengan sabda rasulullah, sebaik-baik manusia adalah yang bisa bermanfaat bagi manusia lainnya. Itu menjadi dasar para santri untuk terjun langsung ke masyarakat, menggalang bantuan yang akan diberikan kepada mereka yang saat ini membutuhkan.“Begitu juga dengan santri, tidak harus melulu membaca kitab atau berada di pondok, tetapi juga harus peka terhadap realitas sosial yang ada, peka terhadap sesama manusia yang membutuhkan,” tegasnya.Sementara itu, Kepala Sekolah MA NU Luhtful Ulum Sabar mengatakan, aksi penggalangan dana itu merupakan inisiatif bagi para santri Luthful Ulum sendiri, tanpa di komando guru-guru. Ia pun berharap, apa yang dilakukan para siswa bisa bermanfaat bagi korban bencana alam di Palu.“Kami turut bangga, karena sebagai santri dan sekaligus siswa, mereka mempunyai kepedulian yang besar kepada sesama. Ini merupakan prestasi yang tidak bisa diukur dengan materi. Semoga bantuan itu nantinya bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan,” tandasnya.
Editor: Supriyadi
Murianews, Pati - Ada berbagai cara untuk memperingati hari Santri Nasional, mulai dari kirab merah putih dan berbagai perlombaan. Namun, bagi siswa MA NU Luthful Ulum Pasucen, mereka lebih memilih menggalang bantuan untuk korban bencana gempa bumi dan tsunami Palu.
Sembari mengedarkan kardus dan keliling di rumah-rumah warga setempat, mereka menyuarakan pentingnya solidaritas kepada sesama sembari menyanyikan lagu
hubbul wathon. Mereka nampak semangat menggalang bantuan itu.
Ketua Ikatan Siswa Siswi Lutuhfu Ulum (ISSLU) Nur Kholis (17) mengatakan, usai melakukan upacara peringatan hari santri, para santri kemudian berkeliling sambil membawa kotak yang terbuat dari kardus untuk menggalang bantuan. Nantinya, bantuan itu akan diberikan kepada warga Palu dan Donggala yng terdampak musibah gempa.
“Perayaan hari santri, bagi kami memang harus dimaknai secar positif, terutama untuk menggalang bantuan. Memang ini adalah nuansa suka cita bagi para santri, tetapi kami juga ingin menunjukkan suka cita itu melalui penggalangan bantuan untuk korban gempa Palu,” ungkapnya usai upaycara, Senin (22/10/2018).
[caption id="attachment_150672" align="alignnone" width="715"]

Siswa MA NU Luthful Ulum Pasucen memperlihatkan kotak penggalangan bantuan untuk Palu yang akan digunakan untuk menggalang dana. (MuriaNewsCom/Cholis Anwar)[/caption]
Menurutnya, sesuai dengan sabda rasulullah, sebaik-baik manusia adalah yang bisa bermanfaat bagi manusia lainnya. Itu menjadi dasar para santri untuk terjun langsung ke masyarakat, menggalang bantuan yang akan diberikan kepada mereka yang saat ini membutuhkan.
“Begitu juga dengan santri, tidak harus melulu membaca kitab atau berada di pondok, tetapi juga harus peka terhadap realitas sosial yang ada, peka terhadap sesama manusia yang membutuhkan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah MA NU Luhtful Ulum Sabar mengatakan, aksi penggalangan dana itu merupakan inisiatif bagi para santri Luthful Ulum sendiri, tanpa di komando guru-guru. Ia pun berharap, apa yang dilakukan para siswa bisa bermanfaat bagi korban bencana alam di Palu.
“Kami turut bangga, karena sebagai santri dan sekaligus siswa, mereka mempunyai kepedulian yang besar kepada sesama. Ini merupakan prestasi yang tidak bisa diukur dengan materi. Semoga bantuan itu nantinya bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan,” tandasnya.
Editor: Supriyadi