Kamis, 20 November 2025


Agung mengatakan, dalam kejuaraan itu dia sengaja mengikutkan temuannya berupa pelapis lambung kapal dari abu sekam padi. Awalnya, ia mendapati banyaknya pemilik kapal yang mengalami kendala lantaran lambung kapalnya mengelupas.

“Dari situ saya mencari referensi untuk dapat menemukan solusinya. Hasilnya saya mendapati perlu ditambahkan filler dari silica abu sekam padi. Kami memilih abu sekam padi selain kandungan silicanya cukup tinggi, juga karena bahan bakunya cukup banyak di Pati. Karena selama ini hanya dibuang-buang saja,” terangnya, Rabu (31/10/2018)

Dia juga mengaku bersyukur berhasil membawa pulang medali dalam ajang bergengsi tingkat internasional yang digelar di Brazil tersebut. Padahal diakuinya dalam event tersebut saingannya tercatat cukup berat.

“Ada lebih dari 870 project yang disertakan dari 22 negara yang tersebar di seluruh dunia. Maka dari itu saat berhasil meraih juara ketiga sangat bersyukur. Padahal tim yang berasal dari Amerika, Jerman, dan Perancis begitu hebat-hebat,” imbuhnya.Sementara itu, Kepala Sekolah SMA PGRI 2 Kayen, Surata mengapresiasi prestasi yang diraih siswanya tersebut. Dia berharap prestasi yang diraih Agung bisa memotivasi siswa lainnya untuk terus mengembangkan potensinya.“Kami bersyukur sejak 2013 memang selalu bisa tampil dalam ajang sains terapan internasional dan bisa dipertahankan hingga 2018 ini meskipun masih ada sejumlah kendala seperti keterbatasan alat penguji tingkat tinggi dan harus mengujikannya ke ITS, Undip maupun di tempat lain yang memang memilikinya,” tandasnya.Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler