Hujan Deras, Banjir Terjang Wilayah Kecamatan Tayu dan Dukuhseti
Cholis Anwar
Rabu, 16 Januari 2019 21:31:45
Salah seorang warga Jolang Tribunawa mengatakan, banjir tersebut datang dengan tiba-tiba, yakni pada pukul 16.00 WIB. Diakuinya bahwa banjir tersebut adalah kiriman dari wilayah pegunungan dan hutan di bagian barat Pati.
"Awalnya tidak menyangka kalau banjirnya sampai meluber ke jalan bahkan hingga ke pemukiman. Kalau banjir ini pasti kiriman, karena ini merupakan luapan sungai Luwang," ungkapnya.
Untuk ketinggian air sendiri diperkirakan mencapai 50 sentimeter hingga 1 meter. Bahkan saat ini sebagian rumah warga sudah ada yang terendam banjir.
Lebih dari itu, setidaknya ada tiga titik jalan terparah yang tidak dapat dilewati menggunakan kendaraan bermotor. Ketiganya yakni di Desa Luang dan Kalikalong, Kecamatan Tayu dan Desa Bakalan turut kecamatan Dukuhseti."Sampai saat ini ketinggian air terus bertambah lantaran hujan masih juga turun. Kalau terus seperti ini, mungkin air yang masuk ke perkampungan warga juga akan semakin banyak," imbuhnya.Dari pantauan MuriaNewsCom, hanya kendaraan roda empat dengan sumbu roda tinggj yang berani melintasi luapan air di jalan raya. Sebagian pengendara lebih memilih jalur alternatif hingga belasan kilo meter untuk menghindari banjir tersebut.
Editor : Supriyadi
Murianews, Pati - Hujan deras disertai angin kencang dan petir yang mengguyur wilayah pati, Rabu (16/1/2019) menyebabkan banjir bandang di wilayah Tayu. Bahkan akses jalan yang menghubungkan antara Kecamatan Tayu-Dukuhseti, sempat terputus.
Salah seorang warga Jolang Tribunawa mengatakan, banjir tersebut datang dengan tiba-tiba, yakni pada pukul 16.00 WIB. Diakuinya bahwa banjir tersebut adalah kiriman dari wilayah pegunungan dan hutan di bagian barat Pati.
"Awalnya tidak menyangka kalau banjirnya sampai meluber ke jalan bahkan hingga ke pemukiman. Kalau banjir ini pasti kiriman, karena ini merupakan luapan sungai Luwang," ungkapnya.
Untuk ketinggian air sendiri diperkirakan mencapai 50 sentimeter hingga 1 meter. Bahkan saat ini sebagian rumah warga sudah ada yang terendam banjir.
Lebih dari itu, setidaknya ada tiga titik jalan terparah yang tidak dapat dilewati menggunakan kendaraan bermotor. Ketiganya yakni di Desa Luang dan Kalikalong, Kecamatan Tayu dan Desa Bakalan turut kecamatan Dukuhseti.
"Sampai saat ini ketinggian air terus bertambah lantaran hujan masih juga turun. Kalau terus seperti ini, mungkin air yang masuk ke perkampungan warga juga akan semakin banyak," imbuhnya.
Dari pantauan MuriaNewsCom, hanya kendaraan roda empat dengan sumbu roda tinggj yang berani melintasi luapan air di jalan raya. Sebagian pengendara lebih memilih jalur alternatif hingga belasan kilo meter untuk menghindari banjir tersebut.
Editor : Supriyadi